untuk melanjutkan transformasi sektor kelautan dan perikanan melalui Program Ekonomi Biru
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) kini memiliki Wakil Menteri setelah sebelumnya posisi tersebut kosong. Nama Laksamana Madya TNI (Purn) Didit Herdiawan Ashaf sebelumnya memang sempat mencuri perhatian setelah dipanggil Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto ke Kertanegara Jakarta, Selasa (15/10).
Diumumkan pada Minggu (20/10) malam dan dilantik pada Senin, Didit kini resmi mengemban tugas baru mendampingi sosok Sakti Wahyu Trenggono yang merupakan Menteri Kelautan dan Perikanan untuk melanjutkan transformasi sektor kelautan dan perikanan melalui Program Ekonomi Biru.
Pria kelahiran Surabaya, 13 September 1961 ini merupakan lulusan Akademi Angkatan Laut (AAL) pada 1984 dan bergabung dengan Korps Pelaut TNI AL dan telah merasakan pahit manis sebagai awak Kapal Perang TNI AL.
Didit telah menempuh berbagai pendidikan militer, termasuk Diklapa II/Koum Angkatan 8 (1994), Joint Service Command and Staff College di King’s College University, Inggris (1998), Planning of War Officer Course, Italia (2002), Sesko TNI Angkatan 30 (2003), dan Lemhannas RI Angkatan 17 (2011).
Karier militer Didit tercatat apik, ia pernah menduduki sejumlah posisi strategis di TNI Angkatan Laut, seperti Kasubdiv Evagiat Puslatlekdalsen Kodikal (1995), Kasubdis PBA Puslatlekdalsen Kodikal (1995), Palaksa KRI Lambung Mangkurat-374 (1996), Palaksa KRI Fatahillah-361 (1999), dan Komandan KRI Nuku-373 (2000).
Baca juga: Profil Didit Herdiawan, pensiunan TNI AL santer masuk kabinet Prabowo
Didit juga pernah menduduki berbagai posisi penting lainnya, seperti Dirsesenbar Pusdiksopsla Kodikal (2001), Dirselapa Pusdikopsla Kodikal (2002), Danpuslatlekdalsen Kodikal (2002), Sahli Pang "D" Jemen Koarmatim (2003), dan Asisten Operasi Danlantamal VIII Koarmatim (2003).
Dirinya juga pernah bertugas sebagai Dansatkor Koarmabar (2004), Ajudan Presiden RI (2004–2009), Danguspurla Koarmabar (2009–2010), Kepala Staf Koarmabar (2010), Panglima Kolinlamil (2010–2011), dan Pangarmabar (2011–2012).
Kariernya semakin berkembang pesat pada tahun 2012 ketika ia diangkat sebagai Asisten Operasi Kepala Staf Angkatan Laut.
Pada tahun 2014, ia ditunjuk sebagai Wakil Kepala Staf TNI AL. Dengan sederet pengalaman ciamik berkarier di dunia militer, ia telah menyelesaikan studi yang meliputi Master of Public Administration dan meraih gelar Doktor dari Institut Pertanian Bogor (IPB).
Setahun kemudian, Didit dipercaya sebagai Wakil Gubernur Lemhanas RI. Pada tahun 2015, ia menjabat sebagai Kepala Staf Umum TNI. Kemudian pada 2019, ia dipindahkan menjadi Inspektur Jenderal di Kementerian Pertahanan.
Pada tahun yang sama yakni 2019, rekan duetnya di KKP kini, yakni Menteri Sakti Wahyu Trenggono pun diangkat menjadi Wakil Menteri Pertahanan tepatnya pada bulan Oktober.
Kedekatan keduanya di kementerian yang sama yakni Kemenhan, seakan mengisyaratkan pasangan Menteri-Wakil Menteri KKP ini telah menjalin relasi yang cukup erat sehingga siap mengarungi ombak dan gelombang tantangan dalam mengembangkan sektor kelautan dan perikanan Indonesia menuju kancah global.
Baca juga: Presiden Prabowo lantik 48 menteri dan lima pejabat Kabinet Merah Putih
Baca juga: ICT Institute menilai perubahan nomenklatur Kemenkominfo diperlukan
Pewarta: Sinta Ambarwati
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2024