Jakarta (ANTARA) - Arrmanatha Christiawan Nasir terpilih untuk mengisi jabatan sebagai Wakil Menteri Luar Negeri Republik Indonesia dalam Kabinet Merah Putih periode 2024--2029 dalam pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

Terpilihnya Wakil Tetap RI untuk PBB Arrmanatha Nasir sebagai Wamenlu tersebut disampaikan Prabowo setelah jamuan makan malam bersama para calon menteri dan wakil menteri di Istana Negara Jakarta, Minggu malam.

Presiden menunjuk Arrmanatha Nasir sebagai Wakil Menteri Luar Negeri bersama dengan politikus Partai Gelora Anis Matta dan Duta Besar RI untuk Jerman Arif Havas Oegroseno.

Ketiga Wamenlu itu akan membantu Sugiono, yang pada periode 2019—2024 bertugas sebagai Wakil Ketua Komisi I DPR RI, menjalankan tugasnya menakhodai diplomasi nasional sebagai Menteri Luar Negeri RI pada Kabinet Prabowo, yang diberi nama Kabinet Merah Putih.

Pada 15 Oktober lalu, Arrmanatha Nasir menjadi salah seorang yang memenuhi panggilan Presiden Prabowo ke kediamannya di Kertanegara, Jakarta.

Pemanggilan tersebut mengisyaratkan bahwa dia masuk dalam jajaran calon wakil menteri atau kepala badan untuk kabinet Prabowo bersama Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

Pada pertemuannya di kediaman Prabowo, Arrmanatha menyatakan bahwa Prabowo menekankan pentingnya Indonesia untuk tetap berperan aktif di kancah internasional. Pertemuan tersebut juga mendiskusikan tentang situasi global, tantangan, dan peluang yang akan dihadapi Indonesia di masa depan.

Arrmanatha Christiawan Nasir, atau akrab disapa Tata, lahir di Bangkok, Thailand, pada 30 Desember 1971. Tata telah bertugas untuk Indonesia di bidang yang telah ditekuninya selama lebih dari 20 tahun, yaitu diplomat Indonesia yang mewakili Indonesia sebagai Perwakilan Tetap RI untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Arrmanatha memiliki riwayat pendidikan yang gemilang sebagai lulusan dari berbagai universitas ternama di dunia. Dia mengawali pendidikan sarjana (S1) di Universitas Buckingham, Inggris, di bidang ekonomi dan melanjutkan pendidikan pascasarjana untuk meraih gelar magister (S-2) di Universitas Leicester dan Universitas Indonesia.

Sebelum menjabat menjadi diplomat, Arrmanatha pernah bergabung di Organisasi Perdagangan Dunia sebagai sekretaris kedua dan negosiator. Dia juga kemudian menjabat sebagai Kepala Sub Direktorat Pertanian di Direktorat Perdagangan, Industri, dan HKI.

Pada 1997, Arrmanatha bergabung dengan Kementerian Luar Negeri dan dari situlah dirinya mulai berkarier menjadi diplomat Indonesia.

Selama di Kementerian Luar Negeri, Arrmanatha pernah memegang beberapa posisi penting, antara lain, menjadi Sekretaris Kedua di Perutusan Tetap Indonesia untuk PBB di Jenewa, menjabat di Direktorat Jendral Urusan Multilateral Kementerian Luar Negeri, dan Sekretaris pertama Perutusan Tetap Indonesia untuk PBB di New York.

Pada posisi tersebut, ia menangani isu-isu ekonomi dan pembangunan di forum Majelis Umum PBB dan Ecosoc (Dewan ekonomi dan sosial).

Pada 2019, Arrmantaha kembali ke Jakarta sebagai Kepala Departemen Ekonomi, Keuangan, dan Pembangunan Kementerian Luar Negeri dan dipromosikan menjadi Duta Besar Indonesia untuk Prancis, Andorra, Monako, dan UNESCO.

Selama menjabat, Arrmanatha telah mendapatkan anugerah Komandan Legiun Kehormatan oleh Pemerintah Prancis yaitu Legion d’Honneur pada 2021, karena telah memperkuat kontribusinya terhadap hubungan bilateral Indonesia dan Prancis di bidang politik, sosial budaya, dan ekonomi.

Selanjutnya pada 25 Oktober 2021, Arrmanatha kembali dilantik menjadi duta besar Indonesia untuk PBB dan Otoritas Dasar Laut Internasional. Jabatan tersebut merupakan jabatan terbaik bagi Arrmanatha, yang dikenal dengan kepeduliannya terhadap pengembangan sumber daya manusia dan hubungan internasional, sebelum penunjukannya sebagai Wamenlu RI oleh Presiden Prabowo.
 

Editor: Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024