Anggota eksekutif Masyarakat Hukum Internasional Asia ini pun telah memberikan kuliah umum di banyak universitas baik di Indonesia maupun di luar negeri, di antaranya Cambridge University, John Hopkins University, Leuven University, University of Virginia, National University of Singapore, Australian National University, dan Humboldt University.

Havas diketahui turut menyumbang esai dalam publikasi Martinus Nijhoff berjudul “Archipelagic Sea Lanes Passages Designation: the Indonesian Experience” dalam Freedom of Seas, Passage Rights and the 1982 Law of the Sea Convention, 2009, yang disunting oleh: Myron H. Nordquist, Tommy T.B. Koh dan John Norton Moore, dan “Maritime Border Diplomacy: an Indonesian Lifeline” dalam Maritime Border Diplomacy, 2012, yang disunting oleh: Myron H. Nordquist John Norton Moore.

Ia juga menyumbangkan satu bab dalam publikasi International Maritime Law Institute berjudul “Archipelagic State: from Concept to Law” dalam IMLI Manual on International Maritime Law, Volume I: The Law of the Sea, yang disunting oleh David Joseph Attard dkk., Universitas Oxford.

Dalam berbagai forum internasional, Havas pun aktif mengkritisi kebijakan diskriminatif Uni Eropa terhadap produk kelapa sawit Indonesia.

Dia menyebut kampanye negatif terhadap sawit bak “permainan bola” karena isunya selalu berpindah-pindah, mulai dari soal keberlanjutan hingga isu HAM.

Karena itu, menurut dia, kampanye negatif terhadap sawit menjadi persoalan yang sulit diselesaikan, bahkan negosiasinya pun mengalami kebuntuan.

 

Bidang khusus

Hingga kini, belum jelas benar apa bidang yang khusus ditugaskan untuk Havas.

Sementara sejawatnya yang juga dipilih sebagai Wamenlu, yakni Dubes Arrmanatha, mengatakan telah ditugasi Prabowo untuk mengurus urusan luar negeri terutama untuk kawasan Amerika dan Eropa.

Wamenlu lainnya yaitu Anis Matta, menyatakan mendapat amanah dari Prabowo untuk mengurus hubungan Indonesia dengan negara-negara Islam.

Sosok Havas baru muncul dalam pelantikan Wakil Menteri Kabinet Merah Putih di Istana Negara, Jakarta, pada Senin.

Seperti para menteri dan wamen lainnya, pria berkacamata itu tampil mengenakan setelan jas hitam lengkap berdasi biru muda.

Dalam acara tersebut, Havas bersumpah akan menjalankan tugas jabatannya dengan penuh tanggung jawab, berdasarkan UUD 1945 dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Apa pun bidang yang ditugaskan untuknya, masyarakat menanti kiprah selanjutnya dari seorang Havas Oegroseno untuk mengawal diplomasi Indonesia ke depan.

Editor: Achmad Zaenal M

Editor: Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024