Penyebabnya masih dalam penyelidikan...

Bandung (ANTARA News) - Jalur KA lintas selatan Jawa Barat masih terputus akibat anjloknya KA Pasundan jurusan Bandung-Surabaya di KM236+1/2 antara Stasiun Cirahayu dan Cimekar Kabupaten Tasikmalaya, Jumat.

"Jalur selatan KA masih terputus, evakuasi penumpang sudah tuntas ke Stasiun Ciawi selanjutnya diangkut KA ke Surabaya. Saat ini tinggal evakuasi enam kereta yang anjlok," kata Kepala Humas PT KAI Daop II Bandung Junerfin ketika dihubungi dari Bandung.

KA Pasundan yang mengangkut sekitar 550 penumpang mengalami anjlok di KM236+1/2 Tasikmalaya sekitar pukul 07.50 WIB. Rangkaian yang anjlok adalah bagian lokomotif serta enam rangkaian kereta.

"Posisi kereta anjlok, tidak terguling. Tidak ada korban jiwa dari kejadian itu, seluruh penumpang sudah dievakuasi dan melanjutkan perjalanan lagi," kata Junerfin.

Lokasi anjloknya KA Pasundan itu tidak jauh dari lokasi anjlok KA Malabar April 2014 lalu. Kawasan itu memang termasuk jalur rawan karena berbukit-bukit dan berkelok-kelok.

Akibat kejadian itu, seluruh perjalanan KA di jalur selatan Jabar dialihkan menggunakan jalur utara. Salah satunya adalah KA Lodaya Pagi jurusan Bandung-Solo yang diarahkan menggunakan jalur Cikampek-Cirebon-Purwokerto -Kroya-Solo. Hal sama juga KA Lodaya dari Solo juga terpaksa menggunakan jalur lain.

PT KAI mengerahkan alat berat dan crane untuk melakukan evakuasi lokomotif dan enam rangkaian kereta. Hingga pukul 14.00 WIB, tim evakuasi sudah berhasil mengevakuasi lokomotif.

"Pukul 14.00 WIB, evakuasi sudah mengangkat lokomotif ke jalur, dilanjutkan dengan evakuasi enam kereta lagi. Mudah-mudahan malam ini bisa tuntas," katanya.

Terkait penyebab anjlok KA Pasundan, Junerfin menyatakan pihaknya belum bisa memastikan dan menunggu hasil penyelidikan tim internal PT KAI dan juga dari Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).

"Penyebabnya masih dalam penyelidikan, tim internal PT KAI dan KNKT juga diturunkan menyelidiki kejadian ini," katanya.

Namun pihaknya meningkatkan mengawasan jalur, salah satunya dengan patroli jalur oleh juru periksa jalur (JPJ) pada musim hujan seperti saat ini. "Pengawasan perjalanan KA sudah dilakukan optimal sesuai dengan prosedur tetap yang ada, termasuk intensitas patroli oleh juru periksa jalan," katanya.

Kejadian anjlok yang terjadi di wilayah Daop II Bandung ini merupakan yang keempat kalinya dalam dua bulan terakhir ini dan merupakan yang kedua di wilayah Kabupaten Tasikmalaya. Dua kejadian anjlok lainnya terjadi di jalur Bandung-Purwakarta tepatnya di kawasan Darangdan Kabupaten Purwakarta.

Pewarta: Syarif Abdullah
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2014