Total pasien positif saat ini adalah 139 orang. Kami terus melakukan tindak lanjut pengobatan kepada pasien yang sudah terdeteksi
Tembilahan, Riau,, (ANTARA) - Tim Satuan Tugas (Satgas) penanganan malaria di Kabupaten Inderagiri Hilir, Provinsi Riau, menemukan adanya genangan air di sekitar rumah warga yang menjadi tempat perindukan nyamuk Anopheles usai melakukan pendalaman atas temuan 139 kasus.
Pejabat (Pj) Bupati Inderagiri Hilir (Inhil) Erisman Yahya di Tembilahan, Senin, menjelaskan tim satgas telah melakukan berbagai langkah strategis dalam penanganan malaria, terutama di Desa Simbar. Tim telah melakukan penyelidikan epidemiologi untuk mendalami kasus positif yang terdeteksi di pondok pesantren setempat.
“Tim sudah melakukan penaburan larvasida untuk mengatasi jentik-jentik yang ada dan berkoordinasi dengan kepala desa serta petugas pusat kesehatan masyarakat pembantu untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai gejala malaria,” kata Erisman.
Baca juga: 44 kasus malaria ditemukan di Indragiri Hilir pasca-penetapan KLB
Erisman juga menekankan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan, terutama dengan memasuki musim penghujan. Kebersihan lingkungan sangat krusial untuk mencegah berkembangnya nyamuk.
"Kami mengajak masyarakat untuk secara aktif membersihkan genangan air dan menjaga sanitasi di sekitar rumah masing-masing. Dengan begitu kita bisa meminimalisir risiko penyebaran malaria dan penyakit lainnya,” kata Erisman.
Ia mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan melaporkan gejala yang mirip malaria. Kerja sama antara pemerintah dan masyarakat, lanjutnya, sangat penting dalam memerangi malaria dan menjaga kesehatan bersama.
Baca juga: Menkes: Perkuat surveilans dan komitmen global guna perangi malaria
Sementara Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Inhil Rahmi Indrasuri memaparkan data terbaru mengenai perkembangan kasus malaria di daerah tersebut. Hingga 16 Oktober 2024 total pemeriksaan yang dilakukan mencapai 1.621 orang, dengan 139 orang diantaranya terkonfirmasi positif malaria.
“Total pasien positif saat ini adalah 139 orang. Kami terus melakukan tindak lanjut pengobatan kepada pasien yang sudah terdeteksi,” kata Rahmi.
Beberapa kegiatan pencegahan juga telah dilaksanakan, seperti Indoor Residual Spraying (IRS) serta Monitoring dan Berantas Sarang Nyamuk (MBS). Kegiatan ini melibatkan berbagai pihak, termasuk TNI, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Laboratorium Kesehatan Masyarakat Batam, Dinkes Riau, Dinkes Inhil, puskesmas, aparat desa, dan relawan setempat.
Baca juga: Anggota DPR optimistis Indonesia bebas malaria pada 2030
Pewarta: Bayu Agustari Adha/Adriah
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2024