Insya Allah, jenazah akan dimakamkan di pemakaman keluarga di Curug Wetan. Dan nanti kami akan melanjutkan dengan doa bersama
Kabupaten Tangerang (ANTARA) - Jenazah Kapten Muhammad Saefurubi A, korban tewas kecelakaan pesawat SAM Air dengan nomor registrasi PK-SMH (DHC6) di wilayah Marisa, Kabupaten Pohuwato, Provinsi Gorontalo, pada Minggu (20/10), dimakamkan di TPU Asalam Curug Wetan, Curug, Kabupaten Tangerang, Banten.

"Insya Allah, jenazah akan dimakamkan di pemakaman keluarga di Curug Wetan. Dan nanti kami akan melanjutkan dengan doa bersama," kata Abu Asirin, salah satu kerabat korban di Tangerang, Senin.

Ia menyampaikan jenazah korban tiba di rumah duka sekitar pukul 13.25 WIB dengan disambut langsung oleh seluruh kerabat dan keluarga.

Pemulangan jenazah Pilot SAM Air ke rumah keluarga di Panongan, Kabupaten Tangerang, melalui Bandara Djalaluddin, Gorontalo, dengan pesawat Batik Air pada pagi hari.

Baca juga: Jenazah korban kecelakaan pesawat diterbangkan ke Jakarta

Almarhum dishalatkan di Masjid At Taqwa, Citra Raya, yang berada di dekat rumah duka dan dimakamkan di pusara milik keluarga di Curug Wetan, Kabupaten Tangerang.

Suasana haru terasa saat jenazah akan dibawa dari rumah duka untuk dishalatkan. Kemudian para kerabat meminta keluarga untuk berlapang dada dan ikhlas menghadapi musibah ini.

Jenazah Saefurubi yang merupakan Pilot SAM Air bisa dipulangkan setelah berhasil diidentifikasi dan hasilnya dilaporkan kepada pihak keluarga pada Minggu 20 Oktober 2024. Kepastian itu berdasarkan hasil pemeriksaan pihak berwenang yang menangani insiden kecelakaan udara tersebut.

Almarhum Saefurubi meninggal dalam usia 43 tahun, meninggalkan istri dan tiga orang anak yakni satu perempuan dengan usia sekitar 12 tahun, satu laki-laki usia 8 tahun  dan satu masih dalam kandungan.

Baca juga: Jenazah korban kecelakaan pesawat SAM Air tiba di rumah duka

"Beliau meninggalkan istri dengan anak tiga, dan satunya masih dalam kandungan tiga bulan," ucap Asirin.

Dia juga mengungkapkan sosok almarhum Pilot Pesawat SAM Air yang dipanggil akrabnya Haji Pupung ini merupakan salah satu tokoh penggerak di Masjid At Taqwa, Citra Raya.

Almarhum Saefurubi, terakhir bertemu dengan seluruh pengurus masjid pada kegiatan bakti sosial di Idul Adha 2024, dan selanjutnya didapat kabar meninggal pada Minggu (20/10) siang setelah ada berita kabar terjadinya insiden kecelakaan pesawat di Gorontalo.

Baca juga: Jenazah korban kecelakaan pesawat SAM Air dibawa ke RS Bhayangkara

"Selama masa hidupnya beliau aktif melakukan bakti sosial kepada teman-temanya yang kurang mampu. Bahkan pada Idul Adha kemarin beliau juga terlibat untuk membagikan daging kurban," katanya. 

Sebelumnya Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Gorontalo Heriyanto melaporkan adanya kecelakaan udara dialami tipe pesawat PK SMH dengan nama SAM Air dan berwarna putih di wilayah Marisa, Kabupaten Pohuwato, Provinsi Gorontalo, Minggu (20/10).

"Informasi dari Airnav Makassar bahwa pada pukul 07.03 pesawat SAM Air berangkat dari Bandara Djalaluddin Gorontalo menuju Bandara Panua Pohuwato," ucap dia.

Baca juga: KNKT tiba di Gorontalo usut penyebab kecelakaan pesawat

Pewarta: Azmi Syamsul Ma'arif
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2024