Bandung (ANTARA) - Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) Wilayah Jawa Barat telah menyalurkan sebanyak 85.352 ton beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) di wilayah kerjanya dari periode Januari sampai pekan kedua Oktober 2024.
"Kegiatan SPHP ini telah terjadwal di masing-masing kantor cabang di kabupaten dan kota di Jabar dengan jumlah beras yang disalurkan sesuai permintaan," kata Pimpinan Perum Bulog Jabar, Saldi Aldryn di Bandung, Senin.
Saldi menjelaskan penyaluran beras SPHP akan terus Bulog menyalurkan hingga akhir tahun untuk menjaga stabilitas harga dan membantu masyarakat memperoleh harga beras dengan harga murah.
"Jenis beras untuk program SPHP ini termasuk kelas medium yang dijual dalam kemasan 5 kilogram. Beras tersebut hanya bisa dijual pedagang dengan harga eceran tertinggi (HET) sebesar Rp62.500," katanya.
Lebih lanjut, ia mengatakan pihaknya masih terus mendistribusikan beras SPHP ke sejumlah pasar di wilayah Jawa Barat termasuk dengan mengadakan gerakan pangan murah yang digelar oleh pemerintah daerah setempat.
Baca juga: Bulog Jabar memastikan stok beras aman hingga akhir tahun
“Kegiatan SPHP dilakukan secara terjadwal di titik-titik potensial, khususnya menyasar para pedagang pasar tradisional, maupun ritel modern,” kata dia.
Sementara itu, Saldi memastikan ketersediaan stok beras di Bulog Jabar saat ini masih mencukupi kebutuhan pangan hingga bulan Desember mendatang.
“Per hari ini stok beras yang dikuasai oleh Bulog Jabar mencapai 130.736 ton dan cukup aman untuk kebutuhan hingga akhir Desember 2024,” katanya.
Dirinya merinci stok sebanyak 130.736 ton tersebut terdiri dari stok beras operasional yang ada di gudang-gudang Bulog sebanyak 130.116 ton dan stok dalam perjalanan sebanyak 620 ton.
"Bulog berkomitmen untuk selalu menjaga ketersediaan stok, sehingga distribusi beras untuk wilayah Jawa Barat, baik melalui SPHP maupun Bantuan Pangan Pemerintah ini berjalan aman dan lancar," kata dia.
Baca juga: Bulog Jabar serap panen petani sekitar 183.000 ton hingga awal Juni
Pewarta: Rubby Jovan Primananda
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2024