Jakarta (ANTARA News) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Jakarta (BEJ), Selasa pagi, ditutup naik mencapai rekor tertinggi di level 1.553,671. IHSG ditutup naik 10,247 poin atau 0,66 persen di level tertinggi di 1.553,062 sejak 11 Mei lalu, yang ditutup pada posisi 1.553,062. Indeks LQ45 ditutup menguat 2,224 poin atau 0,66 persen di level 339,612. Broker saham PT Valbury Asia Sekuritas, Selasa, mengatakan bahwa pasar hari ini terjadi 'teknikal rebound'` setelah kemarin turun. Selain itu, pasar juga didorong oleh naiknya bursa regional setelah yang pada umumnya tenang setelah tes nuklir Korea Utara. Naiknya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS juga menjadi pendorong IHSG. Pada siang ini posisi rupiah berada pada Rp9.220 per dolar atau naik 8 basis poin dari penutupan sebelumnya Rp9.228 per dolar AS. Aksi beli di pasar telah memicu kenaikan IHSG, sehingga saham yang naik mendominasi pasar sebanyak 79 dibanding yang turun 25 dan 56 stagnan. Transaksi yang terjadi sebanyak 12.022 kali dengan volume 644,328 juta saham dan nilai Rp847,803 miliar. Kenaikan IHSG didipimpin oleh menguatnya hampir semua saham unggulan yang mengalami penguatan, terutama Astra Internasional (ASII) menguat Rp150 menjadi Rp13.150, Indofood (INDF) melonjak Rp70 ke posisi Rp1.310, Tambang Batubara Bukit Asam (PTBA) terdongkrak Rp25 ke level Rp3.475 dan Indosat (ISAT) terdorong Rp100 ke Rp5.150. Sementara saham perbankan besar, Bank Mandiri (BMRI) dan Bank BCA (BBCA) stagnan. BMRI tertahan di harga Rp2.450 dan BBCA di Rp4.650. (*)
Copyright © ANTARA 2006