Istanbul (ANTARA) - Hampir 32 ribu orang turun ke jalan di ibu kota Belgia pada Minggu (20/10) untuk menuntut gencatan senjata segera di Gaza dan Lebanon, menurut kepolisian setempat.

Pada aksi pawai akbar di Brussels itu, para demonstran menyerukan kepada pemerintah Belgia untuk mendorong embargo militer internasional secara penuh terhadap Israel.

Acara itu diselenggarakan oleh koalisi organisasi masyarakat sipil, menurut laporan Kantor Berita Belgia.

Ludo De Brabander dari Vrede, salah satu penyelenggara, mengatakan kepada VRT bahwa meskipun perhatian tertuju kepada Uni Eropa, Belgia masih dapat mengambil tanggung jawab atau memimpin dalam suatu isu tertentu.

"Belgia masih belum mengakui Palestina sebagai sebuah negara, seperti yang telah dilakukan Spanyol dan Irlandia," tambahnya.

Israel terus melancarkan serangan brutal terhadap Gaza menyusul serangan lintas batas oleh kelompok Hamas Palestina pada Oktober lalu, meski resolusi Dewan Keamanan PBB menyerukan gencatan senjata segera.

Lebih dari 42 ribu orang, yang sebagian besar perempuan dan anak-anak, sejak saat itu telah tewas, dan hampir 99.800 lainnya luka-luka, menurut otoritas kesehatan setempat.

Israel juga meningkatkan serangan udara besar-besaran ke Lebanon sejak akhir bukan lalu untuk melawan apa yang mereka sebut sebagai sasaran Hizbullah, dengan membunuh lebih dari 1.500 orang dan menyebabkan lebih dari 1,34 juta lainnya mengungsi.

Perang lintas batas antara kedua belah pihak terus berlanjut sejak pecahnya perang Israel-Hamas.

Sumber: Anadolu

Baca juga: Ribuan orang di Australia serukan gencatan senjata di Gaza dan Lebanon
Baca juga: Eropa gelar demo protes serangan Israel ke Gaza, Lebanon
Baca juga: Kairo tolak keberadaan Israel di perbatasan Gaza-Mesir

Penerjemah: Katriana
Editor: Primayanti
Copyright © ANTARA 2024