Memasuki tahun ke-17 penyelenggaraan, Jakarta Fashion Week mengusung tema Future Fusion: Tradition Meets Innovation dengan fokus pada wastra tradisional Nusantara untuk mendorong para perancang mengedepankan budaya lokal dalam berinovasi.
"Warisan budaya kita luar biasa, dengan teknologi kita entah itu menenun atau pewarnaan, pembuatan pola, dan sebagainya, kita bisa membawa craft kita dari masa lalu ke masa depan," kata Pemimpin Jakarta Fashion Week Svida Alisjahbana dalam konferensi pers Jakarta Fashion Week 2025 di Jakarta, Senin.
Seluruh karya busana dan mode yang ditampilkan dalam peragaan-peragaan busana di ajang Jakarta Fashion Week 2025 telah dikurasi secara objektif oleh penyelenggara.
Baca juga: Jakarta masih menjadi kiblat fesyen Indonesia
Jenama mode yang berpartisipasi dalam Jakarta Fashion Week 2025 antara lain Faisal Odang, Jan Sober, dan Christian Panarese.
"Tahun ini, Jakarta Fashion Week akan menampilkan lebih dari 120 perancang mode, yang akan ditampilkan dalam 34 slot fashion show mulai hari ini hingga Minggu," kata Direktur Kreatif Jakarta Fashion Week Andandika Surasetja.
"Kita di sini selalu berbicara bahwa ini adalah komunikasi lintas generasi. Jadi, di sini kita menghadirkan maestro-maestro, begitu pun dengan nama-nama baru yang menjadi regenerasi kita," ia menambahkan.
Jakarta Fashion Week 2025 juga akan menghadirkan kebaruan karya dari perancang mode baru pemenang kompetisi Fashion Force.
Center Stage dalam ajang Jakarta Fashion Week 2025 akan menampilkan karya mode masa lalu hingga masa kini.
"Harapan saya adalah apa yang kita lakukan ini membawa dampak positif untuk fesyen kita, kemajuan fashion industry, dan fashion label dari Indonesia semakin dicintai oleh bangsanya," kata Svida.
Baca juga: Modest Fashion Month digelar untuk dukung industri fesyen lokal
Baca juga: Tiga desainer fesyen ASEAN tampilkan koleksi eksklusif di JF3 2024
Pewarta: Vinny Shoffa Salma
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2024
