"Terkait dengan stok beras di Bulog Lampung itu berjumlah 49.240 ton, kalau dihitung berdasarkan pengeluaran rutin untuk bantuan pangan serta SPHP. Ketersediaan ini masih mencukupi sampai Februari bahkan Maret 2025," ujar Pimpinan Perum Bulog Kanwil Lampung Nurman Susilo di Bandarlampung, Senin.
Ia mengatakan untuk ketersediaan beras di gudang Bulog yang berada di Kota Bandarlampung berjumlah 34.551 ton.
"Dan sisanya tersebar di gudang lainnya yakni di gudang Kantor Cabang Lampung Utara tersedia beras sebanyak 4.617,25 ton, gudang Kantor Cabang Lampung Selatan 2.557,45 ton, gudang Kantor Cabang Metro berjumlah 5.224,83 ton, gudang Kantor Cabang Tulang Bawang Barat berjumlah 2.289,80 ton," katanya.
Kemudian ada juga ketersediaan gabah kering giling (GKG) di pabrik beras modern Bulog Lampung di daerah Campang Raya Kota Bandarlampung sebanyak 3.010 ton.
"Untuk serapan gabah atau beras di tingkat petani masih ada, sebab masih ada panen juga. Akan tetapi untuk PSO belum ada penyerapan lagi, saat ini masih fokus untuk penyerapan beras bagi kebutuhan komersil," ucap dia.
Menurut dia, penyerapan gabah dan beras untuk kebutuhan komersil dari periode September-Oktober atau di musim gadu sudah mencapai 7.000 ton.
"Penyerapan untuk komersil sudah mulai sejak September-Oktober dan sudah mulai ada peningkatan untuk penyerapan komersil. Sedangkan untuk penyerapan beras bagi kebutuhan public service obligation (PSO) sudah 24 ribu ton, dan selama 2024 target pengadaan beras yang ditetapkan pemerintah kepada Bulog sebanyak 30 ribu ton," tambahnya.
Ia pun memastikan ketersediaan pasokan beras bagi konsumsi masyarakat di Provinsi Lampung akan tetap mencukupi hingga awal tahun 2025.
Baca juga: Bulog Lampung mulai salurkan bantuan pangan periode Agustus
Baca juga: Bulog Lampung menargetkan serap panen jagung petani 5.000 ton
Pewarta: Ruth Intan Sozometa Kanafi
Editor: Evi Ratnawati
Copyright © ANTARA 2024