Yerusalem (ANTARA) - Sekitar 1.390 pemukim ilegal Israel memaksa masuk kompleks Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur yang diduduki pada Minggu (20/10) untuk merayakan hari raya Yahudi Sukkot, menurut lembaga Palestina.

Departemen Wakaf Islam yang dikelola Yordania di Yerusalem mengatakan para pemukim memasuki lokasi titik rawan melalui Gerbang Mughrabi di tembok barat masjid dengan perlindungan oleh pihak kepolisian Israel.

Menurut para saksi, Menteri Pertahanan Israel sayap kanan Itamar Ben Gvir juga berada di dalam kelompok tersebut saat melakukan ritual Talmud di komplek tersebut, di tengah larangan memasuki kompleks bagi umat Muslim.

Namun, kantor Ben-Gvir mengatakan menteri ekstremis tersebut tidak memasuki komplek tetapi menyambut para pemukim di pintu masuk.

Sejak 2003, Israel mengizinkan pemukim ilegal memasuki situs rawan di kompleks masjid Al-Aqsa setiap hari kecuali Jumat dan Sabtu.

Masjid Al-Aqsa adalah situs tersuci ketiga di dunia bagi umat Islam.

Umat Yahudi menyebut area itu "Temple Mount," dan mengklaim bahwa tempat itu merupakan lokasi dua kuil Yahudi pada zaman dahulu.

Israel menduduki Yerusalem Timur, tempat Al-Aqsa berada, selama Perang Arab-Israel pada 1967. Israel mencaplok seluruh kota itu pada 1980 dalam sebuah tindakan yang tidak pernah diakui oleh masyarakat internasional.

Sumber: Anadolu

Baca juga: PBB khawatirkan distribusi senjata oleh Israel untuk warganya
Baca juga: Pemukim ilegal Israel meracuni ternak warga Palestina di Tepi Barat
Baca juga: Pemukim ilegal Israel bakar kebun zaitun dan properti warga Palestina

Baca juga: PBB soroti kekerasan pemukim Israel ancam keamanan warga di Tepi Barat

Penerjemah: Yoanita Hastryka Djohan
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2024