Kita berada di lintasan khatulistiwa yang tentunya panasnya itu lebih bisa kita kelolaJakarta (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Pusat (Jakpus) terus memperbanyak pembangunan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) atap dalam rangka menyukseskan program konservasi dan efisiensi energi.
Baca juga: Kementerian ESDM sebut pelanggan PLTS Atap meningkat signifikan
Pentingnya pemanfaatan PLTS atap di gedung-gedung bertingkat untuk menekan emisi gas rumah kaca atau karbon dengan mengubah atau mengurangi pemanfaatan energi fosil dan beralih ke energi listrik.
Apalagi, Jakarta Pusat menjadi wilayah yang mendominasi adanya gedung-gedung tinggi, baik itu gedung pemerintahan, swasta ataupun sekolah.
Baca juga: Pemkot Jakbar targetkan sekolah gunakan PLTS
Selain itu, Pemerintah Kota Jakarta Pusat juga berupaya untuk lebih mengoptimalkan peran dari gedung-gedung yang ada dengan memanfaatkan tenaga surya.
"Di samping kita ingin melakukan efisiensi energi, kita juga ingin mengembangkan sesuai dengan potensi. Kita berada di lintasan khatulistiwa yang tentunya panasnya itu lebih bisa kita kelola," ujar Dhany.
Menurut Dhany, nantinya pemanfaatan PLTS atap akan menjadi kewajiban bagi para pengelola gedung, terutama bagi yang ingin mengajukan perizinan bangunan dan rehabilitasi gedung.
Jika nantinya sudah menjadi kewajiban, kata Dhany tentunya ada konsekuensi bagi pengelola gedung yang tidak menerapkan pemanfaatan PLTS atap.
Namun, hingga saat ini Pemerintah Kota Jakarta Pusat masih dalam tahap sosialisasi, mengajak, dan mengimbau untuk efisiensi energi ke depannya.
Baca juga: 98 sekolah di DKI gunakan PLTS dukung energi terbarukan
Upaya lain untuk mengurangi penggunaan energi fosil dan beralih ke energi listrik antara lain dengan menggunakan energi terbarukan, seperti energi matahari, angin, air, biomassa, atau geotermal.
Lalu, menghemat energi dengan mematikan lampu, alat elektronik, dan kendaraan bermotor yang tidak digunakan, berinvestasi pada peralatan dan mode pemanasan dan pendinginan baru, serta memanfaatkan insentif dan subsidi pemerintah yang mendukung penggunaan energi terbarukan.
Pewarta: Siti Nurhaliza
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2024