Bekasi (ANTARA News) - Pemerintah Provinsi Jawa Barat mengagendakan operasi pasar guna menyikapi kemungkinan kenaikan harga sembilan bahan pokok yang tidak terkendali selama Ramadhan 1435 Hijriah.
"Tak mungkin pemerintah tinggal diam kalau warganya kesulitan membeli bahan makanan karena harga yang mahal," kata Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar usai memantau harga berbagai kebutuhan pokok di Pasar Baru Kota Bekasi, Kamis.
Menurut Deddy, kenaikan harga yang biasa terjadi menjelang Ramadhan lebih dikarenakan psikologis konsumen.
"Sementara di lain sisi, stok yang ada cepat habis dikarenakan tingginya permintaan," katanya.
Berdasarkan hasil pantauannya ke sejumlah pasar, kondisi ini tidak terjadi di seluruh wilayah di 27 kota/kabupaten di Jabar.
"Di Pasar Baru Kota Bekasi saja yang naik harganya hanya bawang merah. Adapun berbagai komoditas lain cenderung stabil," ujarnya.
Menurut dia, pihaknya telah menganggarkan kegiatan operasi pasar, sehingga nantinya Pemprov Jabar tinggal membeli dan menjualnya dengan harga murah ke masyarakat.
"Tentunya yang dijual saat operasi pasar hanya bahan makanan pokok, semisal beras, minyak goreng, dan lainnya. Penyelenggaraannya pun hanya di wilayah yang harga-harganya melambung tinggi tak terkendali," ucapnya.
(KR-AFR/Z002)
Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014