Pengalamannya dalam mengelola bisnis lintas negara menjadi modal penting bagi tugas barunya

Jakarta (ANTARA) - Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto resmi melantik Komisaris PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) (Persero) Dudy Purwagandhi sebagai Menteri Perhubungan (Menhub) Kabinet Merah Putih periode 2024-2029.

Dudy sebelumnya resmi diumumkan menjadi Menhub periode 2024-2029, di Jakarta, Minggu (20/10) malam. Lalu, pada Senin (21/10) pagi, Prabowo resmi melantik Dudy sebagai Menhub untuk periode lima tahun ke depan.

Dudy pria kelahiran Manado pada 23 September 1970, menggantikan Budi Karya Sumadi yang menjabat sebagai Menhub sejak 2016-2024.

Dengan pengalaman yang kaya, Dudy diharapkan membawa angin segar dalam kebijakan transportasi nasional.

Latar belakang Dudy cukup menarik, terutama karena ia bukan berasal dari sektor transportasi secara langsung. Ia menyelesaikan pendidikan Sarjana Hukum di Universitas Trisakti, lulus pada tahun 1995, sebelum berkarier di berbagai sektor.

Sebelum menjadi Dewan Komisaris PLN, Dudy menjabat sebagai Direktur Seacons Trading Limited, sebuah perusahaan yang berbasis di Singapura.

Pengalamannya dalam mengelola bisnis lintas negara menjadi modal penting bagi tugas barunya.

Dudy juga pernah menjabat sebagai Staf Khusus Menteri Pemberdayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenpanRB). Pengalaman ini memperkuat pengetahuannya tentang birokrasi dan tata kelola pemerintahan, yang akan sangat membantu di Kementerian Perhubungan.

Pada tahun 2019, Dudy aktif di politik dengan menjadi Wakil Bendahara Tim Kampanye Nasional Koalisi Indonesia Maju. Hal ini menunjukkan keterlibatannya dalam ranah politik, memperluas jaringannya di kalangan pemerintahan.

Pengalamannya di sektor bisnis juga mencakup jabatan Komisaris PT Satui Terminal Utama dan Direktur di PT Dua Samudera Perkasa, perusahaan yang bergerak di bidang transportasi dan logistik, memperkuat pemahamannya dalam sektor transportasi.

Dudy juga pernah berperan penting di Jhonlin Group, termasuk di PT Jhonlin Marine Trans yang bergerak di transportasi laut dan PT Jhonlin Air Transport, maskapai penerbangan regional di Indonesia. Pengalamannya ini relevan untuk tugas barunya.

Jhonlin Marine Trans bergerak di bidang transportasi laut untuk pemuatan kargo seperti bijih besi dan batubara. Sementara Jhonlin Air Transport fokus pada pelayanan penerbangan daerah-daerah terpencil di Kalimantan Selatan.

Karier profesional Dudy tidak hanya sebatas itu. Ia juga pernah menjadi Internal Audit di PT Dua Samudera Perkasa dan General Affairs Dept. Head di PT Tri Usaha Bhakti, menunjukkan bahwa ia memiliki pengalaman manajerial yang luas.

Tantangan ke depan

Sebagai seorang Menhub baru, Dudy tentunya mempunyai tugas untuk mengatasi tantangan salah satunya dunia aviasi di tanah air, seperti bandara kosong, hingga harga tiket pesawat yang dinilai tinggi.

Fenomena bandara kosong di Indonesia disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk penurunan populasi pesawat akibat pandemi COVID-19. Banyak bandara yang dibangun pada era sebelumnya kini sepi dari aktivitas penerbangan.

Mantan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyatakan, penurunan jumlah pesawat berdampak signifikan pada operasional bandara.

Jika sebelum pandemi ada hampir 700 pesawat yang beroperasi di Indonesia, kini hanya sekitar 420 pesawat yang aktif. Kondisi ini menjadi perhatian serius.

Ketersediaan suku cadang pesawat juga menjadi salah satu penyebab lambatnya pemulihan industri penerbangan. Beberapa suku cadang yang diimpor dari Uni Soviet dan Ukraina terganggu akibat konflik yang melibatkan kedua negara tersebut.

Selain itu, daya beli masyarakat yang menurun akibat pandemi juga mempengaruhi penggunaan layanan penerbangan. Tarif penerbangan yang tinggi membuat banyak masyarakat enggan untuk bepergian dengan pesawat, memperparah kondisi bandara.

Dudy harus menghadapi tantangan ini dengan berbagai kebijakan inovatif.

Kementerian Perhubungan di bawah kepemimpinannya diharapkan mampu mendorong revitalisasi industri penerbangan, termasuk memperbaiki tata kelola bandara di seluruh Indonesia.

Dudy mempunyai tugas untuk menghidupkan kembali aktivitas di bandara-bandara yang sepi. Langkah strategis dibutuhkan untuk mendorong operasional penerbangan di daerah-daerah yang mengalami penurunan drastis.

Selain masalah bandara kosong, sektor transportasi laut dan darat juga membutuhkan perhatian serius.

Modernisasi armada kapal dan kereta api, serta peningkatan infrastruktur jalan, menjadi prioritas dalam program kerja Kementerian Perhubungan.

Sektor transportasi merupakan sektor strategis yang mendukung pertumbuhan ekonomi nasional. Oleh karena itu, peningkatan efisiensi dan efektivitas transportasi menjadi hal penting untuk menunjang mobilitas barang dan manusia.

Disambut positif

Dudy yang memiliki latar belakang kuat di bidang bisnis transportasi dan logistik, dinilai menjadi sosok yang tepat untuk memimpin reformasi di sektor ini.

Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Penerbangan Nasional Indonesia (INACA) Denon Prawiraatmadja, menilai pengalaman Dudy dalam mengelola perusahaan transportasi memberikan perspektif baru dalam pengambilan kebijakan.

Kementerian Perhubungan di bawah Dudy Purwagandhi diharapkan mampu menyelesaikan masalah-masalah yang menghambat pertumbuhan industri transportasi.

Bagi Denon, dengan latar belakang sektor transportasi akan menjadi pertimbangan tersendiri bagi Prabowo dalam memilih calon Menteri Perhubungan. Presiden Terpilih tentu akan berlaku objektif dalam konteks persaingan usaha yang sehat.

Denon menyambut baik Dudy menjadi Menteri Perhubungan dengan latar belakang industri transportasi. Hal itu akan menambah pemahaman terhadap permasalahan yang ada.

Dudy bersama jajaran Kemenhub tentunya diharapkan dapat mengatasi berbagai persoalan transportasi di tanah air di semua moda, baik udara, darat hingga laut termasuk wilayah 3TP (tertinggal, terdepan, terluar, dan perbatasan).

Baca juga: Prabowo tunjuk Dudy Purwagandhi jadi Menhub
Baca juga: Menhub sebut tiga capaian terbaik pada masa kerjanya

Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2024