Jakarta (ANTARA News) - Calon presiden nomor urut 2 Joko Widodo menyatakan Komisi Pemberantasan Korupsi masih kekurangan ribuan penyidik.

"Saya kira ribuan (penyidik, red.) lah perlu ditambahkan agar kekuatan KPK betul-betul sebagai institusi yang betul-betul begitu kuat karena di depan, kami sudah menyampaikan kami sangat menghargai dan mengapresiasi apa yang sudah dikerjakan KPK selama ini," kata Jokowi setelah klarifikasi Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) di gedung KPK di Jakarta, Kamis.

Ia mengatakan penguatan KPK tersebut dibutuhkan apalagi karena potensi pertumbuhan ekonomi Indonesia.

"KPK perlu diperkuat, anggaran perlu ditambah, kalau ekonomi kita bagus bisa sampai meloncatnya mungkin perkiraan saya kurang lebih bisa 10 kali lipat," kata Jokowi.

Penguatan KPK itu, katanya, juga diperlukan untuk mengantisipasi sejumlah kebocoran anggaran di Indonesia.

Pada Rabu (25/6), pasangan nomor urut 1 Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa telah melakukan verifikasi laporan harta kekayaan mereka ke KPK.

Kedua pasangan kandidat tersebut diterima oleh tiga pimpinan KPK, yaitu Abraham Samad, Bambang Widjojanto, dan Adnan Pandu Praja, selanjutnya mereka melakukan klarifikasi kepada tiga tim LHKPN KPK.

Mereka juga diberikan makan siang berupa nasi dalam kotak oleh KPK.

Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2014