Jakarta (ANTARA) - Pengamat politik Ujang Komarudin mengatakan bahwa rakyat menjadi fokus utama dalam pidato perdana yang disampaikan Presiden RI Prabowo Subianto dalam Sidang Paripurna MPR di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Minggu.
“Garis besar pidatonya, saya mengatakan bahwa rakyat menjadi fokus utama Pak Prabowo dalam merealisasikan janji-janjinya; bahwa semua yang dikatakannya bersumbu pada kepentingan rakyat,” kata Ujang kepada ANTARA saat ditemui di kawasan Senayan, Jakarta.
Menurut Ujang, Prabowo banyak menyebut kata rakyat dalam pidato perdananya sebagai presiden. Hal itu berarti, kata dia, Prabowo betul-betul ingin meyakinkan rakyat Indonesia bahwa ia dipilih dan dilantik untuk kepentingan rakyat.
“Itu harus kita betul-betul capture (tangkap) sebagai bentuk kepedulian bahwa Pak Prabowo ingin menyejahterahkan rakyat,” kata dia.
Selama ini, imbuh dia, kekayaan alam Indonesia cenderung dimiliki oleh sekelompok pihak tertentu. Dengan pidato yang fokus kepada rakyat, Ujang menilai, Prabowo bersungguh-sungguh memperbaiki hal itu.
“Momentum dilantik hari ini adalah momentum bagaimana meyakinkan publik, rakyat harus disejahterakan, rakyat harus dilindungi ketika misalkan ada yang dirugikan. Rakyat menjadi, kalau menurut saya, episentrum utama Pak Prabowo untuk merealisasikan janji-janjinya,” ucap Ujang.
Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka resmi menjabat sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI Periode 2024–2029 usai mengucapkan sumpah jabatan dalam Sidang Paripurna MPR RI di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Jakarta, Minggu.
Dalam pidatonya, Prabowo berkomitmen untuk menjalankan kepemimpinan pemerintahan Indonesia dengan tulus dan mengutamakan kepentingan rakyat.
“Kami akan menjalankan kepemimpinan pemerintahan Indonesia, kepemimpinan negara dan bangsa Indonesia, dengan tulus, dengan mengutamakan kepentingan seluruh rakyat Indonesia, termasuk mereka yang tidak memilih kami. Kami akan mengutamakan kepentingan bangsa dan rakyat Indonesia di atas segala golongan, apalagi kepentingan pribadi kami,” kata Prabowo.
Selain itu, dia juga mengatakan bahwa kemerdekaan bangsa Indonesia didapat dengan pengorbanan yang sangat besar dari rakyat kecil atau wong cilik.
“Janganlah kita lupa waktu perang kemerdekaan, kita tidak punya anggaran APBN, pasukan kita tidak digaji. Siapa yang memberi makan? Yang memberi makan adalah para petani di desa-desa, para nelayan, para pekerja. Terus-menerus mereka yang mendirikan Republik Indonesia,” ucapnya.
Prabowo pun sempat menyinggung soal makna kemerdekaan yang menurutnya belum dirasakan oleh semua rakyat Indonesia.
“Terlalu banyak saudara-saudara kita yang berada di bawah garis kemiskinan. Terlalu banyak anak-anak yang berangkat sekolah tidak makan pagi. Terlalu banyak anak-anak kita yang tidak punya pakaian untuk berangkat sekolah,” tuturnya.
Baca juga: Ekonom sebut tingginya tingkat kepercayaan pasar pada pemerintah baru
Baca juga: Kedubes Swiss ucapkan selamat kepada Presiden Prabowo
Pewarta: Fath Putra Mulya
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2024