Jakarta (ANTARA) - Sekretaris Pengurus Pusat Muslimat Nahdlatul Ulama Arifatul Choiri Fauzi enggan menanggapi kabar dirinya yang diduga ditunjuk oleh Presiden RI Prabowo Subianto untuk menjadi Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI.
"Nanti saja deh, soalnya itu kan haknya Bapak Presiden (Prabowo Subianto) untuk menyampaikan. Nanti kita lihat jam 21.00 ya," katanya saat dihubungi di Jakarta, Minggu.
Arifatul Choiri Fauzi merupakan satu dari sejumlah tokoh perempuan yang dipanggil oleh ke bilangan Kertanegara di Jakarta Selatan, pada Senin (14/10) dan Selasa (15/10), kediaman pribadi Prabowo Subianto menjelang pelantikan beliau sebagai Presiden ke-8 RI pada Minggu ini.
Selain dirinya, tercatat ada Menkeu Sri Mulyani Indrawati, pengusaha Widiyanti Putri Wardhana, Penjabat (Pj) Gubernur Papua Tengah Ribka Haluk, pengusaha Veronica Tan, politikus Meutya Hafid, politikus Isyana Bagoes Oka, politikus Christina Aryani, Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR Diana Kusumastuti, ilmuwan Stella Christie, dan politikus Dyah Roro Esti yang dipanggil saat itu.
Mereka diprediksi bakal masuk ke dalam kabinet pemerintahan Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka.
Presiden Prabowo Subianto dijadwalkan mengumumkan nama-nama menterinya pada Minggu malam ini.
Baca juga: Profil Arifatul Choiri Fauzi, kandidat srikandi kabinet Prabowo
Baca juga: Calon menteri Prabowo kompak kenakan batik cokelat tua ke Istana
Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2024