Baik pihak pemerintah maupun masyarakat mampu memanfaatkan dialektika yang ada berupa tesa dan antitesa tersebut untuk menemukan sintesa yang baik bagi bangsa dan negara ini
Jakarta (ANTARA) - Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Anwar Abbas berharap pemimpin ke depan tak alergi terhadap kritik demi menemukan solusi atas permasalahan negeri serta demi kemaslahatan masyarakat.
Baca juga: Wanita 'kebal Paspamres' menangis lepas Jokowi pulang ke Solo
Pernyataan Anwar Abbas tersebut menanggapi berbagai respons soal pidato pertama Prabowo Subianto sebagai Presiden ke-8 RI saat pelantikan di Senayan, Jakarta.
Dalam pidatonya, sejumlah hal ditekankan Prabowo seperti masalah kemandirian pangan dan energi, masalah air, gizi untuk anak dan subsidi, masalah persatuan dan kesatuan serta masalah korupsi.
Baca juga: Ekonom: Pelaku pasar akan sambut positif pelantikan presiden- wapres
Anwar Abbas memandang pidato tersebut sudah mendapat respons beragam, ada yang menyambutnya dengan penuh optimisme, tapi juga ada yang memperlihatkan sikap pesimisnya.
"Baik pihak pemerintah maupun masyarakat mampu memanfaatkan dialektika yang ada berupa tesa dan antitesa tersebut untuk menemukan sintesa yang baik bagi bangsa dan negara ini," kata dia.
Menurut Anwar Abbas, apabila perbedaan pandangan dijadikan sebagai hal yang membangun dan kritik ditempatkan sebagai pengingat, maka Indonesia akan menjadi negara besar dan maju.
Baca juga: Polandia yakin pemerintah baru RI akan sangat aktif di kancah dunia
Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2024