Kondisi infrastruktur jalan baik nasional maupun provinsi memiliki kerusakan yang sangat signifikan, sehingga dapat memengaruhi proses dan usaha menarik investor ke provinsi ini,"
Bandarlampung (ANTARA News) - Ketua Kamar Dagang dan Industri Daerah Lampung Mustafa mengeluhkan kondisi infrastruktur jalan nasional di provinsi ini yang diperkirakan sekitar 80 persennya mengalami kerusakan berat.
"Kondisi infrastruktur jalan baik nasional maupun provinsi memiliki kerusakan yang sangat signifikan, sehingga dapat memengaruhi proses dan usaha menarik investor ke provinsi ini," kata Mustafa yang juga Wakil Bupati Lampung Tengah itu, di Bandarlampung, Kamis.
Kondisi kerusakan jalan di Lampung menjadi sorotan tajam sejumlah pihak, terutama kalangan bisnis, masyarakat pengguna jalan dan pengamat pembangunan di daerah ini.
Karena itu, Gubernur Lampung Muhammad Ridho Ficardo yang menggantikan Sjachroedin ZP sejak 2 Juni 2014, diharapkan dapat membenahi dan menyelesaikan permasalahan kerusakan jalan tersebut.
Ketua Kadinda Lampung Mustafa menyampaikan keluhan atas kerusakan sekitar 80 persen jalan nasional itu saat menjadi pemateri pada Diskusi Publik PWI di gedung Pusiban Pemprov di Bandarlampung, Rabu (25/6).
Menurut dia, dalam upaya mendorong pengembangan dunia usaha diperlukan tiga unsur pendukung, yakni infrastruktur jalan, keamanan, serta pengurusan perizinan.
"Kenapa infrastruktur ditempatkan pada urutan pertama, karena semakin baik kondisinya akan berdampak pada tinggi rendahnya minat investor menanamkan modalnya di daerah tersebut," ujarnya.
Dia berharap Pemerintah Provinsi Lampung yang dipimpin gubernur baru dengan usia muda masih memiliki energi besar untuk mewujudkan perbaikan sektor usaha tersebut.
"Saya yakin 100 hari waktu yang sangat sedikit, namun dengan upaya dan prioritas dari pemerintah provinsi dalam membenahi kondisi infrastruktur jalan, pasti akan ada hasilnya meski belum signifikan," kata Mustafa.
Ia juga minta Pemprov Lampung dapat bersinergi dengan pemerintah daerah maupun pusat, mengingat perbaikan kondisi infrastruktur ini membutuhkan energi serta anggaran yang besar.
"Saya juga meyakini, upaya pemprov yang bersinergi dengan pemerintah kabupaten dan kota di sini dapat mewujudkan perbaikan infrastruktur tersebut," ujarnya.
Tidak hanya jalan, Ketua Kadinda Lampung itu menyebutkan, kondisi jembatan sama pentingnya untuk diperhatikan.
"Kita sama-sama mengetahui kondisi jembatan khususnya di wilayah pesisir mulai tergerus abrasi, sehingga dikhawatirkan berakibat terjadinya kerusakan, bahkan putus dan menghambat akses ke masing-masing daerah," tambahnya.
Gubernur Lampung M Ridho Ficardo dalam sambutan yang dibacakan Asisten II Bidang Ekonomi Pembangunan, Adeham, mengakui hampir separuh infrastruktur jalan di daerahnya dalam keadaan rusak.
Kerusakan tersebut, menurut gubernur, akan berimbas dan berdampak negatif terhadap sektor lainnya, seperti pertanian, perkebunan, dan pariwisata.
"Pemerintah provinsi akan terus berupaya merespon permasalahan yang terjadi di masyarakat, meskipun untuk membangun tersebut tidak semudah membalikkan telapak tangan," ujar dia.
Gubernur menyatakan optimistis melalui kerja sama, koordinasi, dan konsolidasi semua pihak, pembangunan infrastruktur di daerahnya segera terwujud.
Kondisi jalan nasional yang berada di daerah Lampung, hanya 296,487 kilometer dari total panjang jalan di daerah ini 1.159,573 km yang masuk dalam kriteria baik atau hanya 25,5 persen.
Sedangkan, untuk jalan provinsi dari total panjang 1.702,81 km, hanya 565,17 km (33,19 persen) dalam kondisi baik.
(AS*B014/T007)
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014