Strategi ini akan menempatkan Indonesia di posisi yang lebih kokoh dalam menjaga kedaulatan serta berkontribusi dalam menjaga perdamaian dan stabilitas di kawasan.

Langkah prioritas

Langkah pertama yang dapat diambil oleh Prabowo-Gibran setelah menjabat adalah memulai program modernisasi alutsista dan infrastruktur pertahanan. Pengadaan peralatan militer yang lebih canggih dan sesuai dengan kebutuhan strategis nasional harus segera dilaksanakan, dengan memperhatikan peningkatan kemampuan teknologi militer seperti sistem radar dan pengawasan jarak jauh. Namun, modernisasi ini sebaiknya tidak hanya mengandalkan impor, tetapi harus melibatkan industri pertahanan lokal untuk menciptakan rantai pasokan yang lebih mandiri.

Pengembangan pertahanan siber juga merupakan prioritas mendesak. Pembentukan satuan siber yang terlatih dan terorganisasi dapat meningkatkan kemampuan negara dalam menangani ancaman siber.

Selain itu, program pelatihan yang melibatkan kolaborasi dengan institusi teknologi dan sektor swasta dapat memastikan kesiapan sumber daya manusia di bidang ini. Kerja sama internasional di bidang keamanan siber, seperti berbagi informasi dan teknologi dengan negara-negara mitra, akan memperkuat posisi Indonesia dalam menghadapi ancaman siber global.

Di bidang hubungan internasional, upaya memperkuat kerja sama keamanan regional perlu terus ditingkatkan. Indonesia dapat memperkuat peran di ASEAN dan kawasan Indo-Pasifik dengan menjalin kemitraan yang lebih erat dalam isu-isu strategis seperti penanggulangan terorisme dan keamanan maritim.

Diplomasi yang proaktif akan membantu Indonesia untuk berperan lebih besar dalam menjaga stabilitas kawasan, terutama terkait isu Laut China Selatan dan konflik-konflik yang berpotensi mengancam keamanan regional.

Diversifikasi hubungan internasional juga merupakan langkah penting. Indonesia tidak hanya perlu mengandalkan satu atau dua mitra besar, tetapi memperluas kerja sama dengan berbagai negara untuk menghindari ketergantungan dan memperkuat posisi tawar dalam perdagangan alutsista serta teknologi. Langkah ini akan membuka peluang lebih luas bagi kerja sama latihan militer, pengembangan teknologi, dan pertukaran informasi.


Pendekatan multidimensional

Pendekatan yang digunakan dalam memperkuat pertahanan negara tidak boleh hanya terbatas pada kekuatan militer. Pertahanan harus dilihat sebagai sebuah konsep multidimensional yang juga mencakup pembangunan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Ketahanan ekonomi yang kuat menjadi dasar bagi stabilitas politik dan keamanan domestik. Investasi dalam infrastruktur vital seperti pelabuhan, bandara, dan jalur komunikasi akan memperkuat ketahanan nasional secara keseluruhan.

Upaya untuk menguatkan komunitas dan keamanan sosial juga tidak bisa diabaikan. TNI, sebagai bagian dari masyarakat, perlu dilibatkan dalam kegiatan sosial yang dapat meningkatkan kesejahteraan rakyat serta memperkuat rasa aman. Program-program yang mengintegrasikan peran TNI dengan masyarakat akan meningkatkan kepercayaan publik dan mendukung upaya pertahanan dari berbagai aspek.

Prabowo-Gibran memiliki visi besar untuk memperkuat pertahanan dan keamanan Indonesia. Meski tantangan yang dihadapi tidak mudah, dengan langkah-langkah yang terencana dan implementasi yang terarah, tujuan tersebut dapat dicapai. Syarat utama keberhasilan adalah kemampuan untuk mereformasi kebijakan pertahanan, memanfaatkan anggaran dengan efisien, menjalin kerja sama strategis, dan menjalankan diplomasi yang aktif serta adaptif.

Jika visi ini dapat diwujudkan, Indonesia akan menjadi negara yang lebih kuat dan mandiri, dengan pertahanan yang tidak hanya mengandalkan kekuatan militer tetapi juga didukung oleh kekuatan ekonomi, teknologi, dan hubungan internasional yang solid. Strategi ini akan menempatkan Indonesia di posisi yang lebih kokoh dalam menjaga kedaulatan serta berkontribusi dalam menjaga perdamaian dan stabilitas di kawasan.

 

*) Khairul Fahmi, Institute for Security and Strategic Studies (ISESS)


Editor: Achmad Zaenal M

 

Copyright © ANTARA 2024