koperasi memegang peranan penting dalam menyatukan usaha-usaha kecil,
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Koperasi dan UKM menggelar bedah buku Serial Pengarusutamaan Strategi Pengembangan Koperasi dan UKM di lingkungan perguruan tinggi dengan tujuan meningkatkan literasi perkoperasian bagi generasi muda serta mempromosikan program-program inovatif yang digagas Kementerian.

Sekretaris Deputi Bidang Perkoperasian Kemenkop UKM Eka Pan Lestari mengatakan kegiatan yang digelar di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Sabtu, itu menjadi salah satu upaya menguatkan kembali jenama (rebranding) koperasi agar lebih modern dan adaptif terhadap perubahan zaman.

Baca juga: Kemenkop UKM paparkan langkah bangun startup berbasis inovasi

“Apalagi koperasi memegang peranan penting dalam menyatukan usaha-usaha kecil, serta memberikan peluang bagi UMKM untuk memperluas skala ekonomi mereka agar bisa bersaing dan terhubung dengan industri besar,” ujar Eka dalam keterangan resminya di Jakarta, Sabtu.

Di hadapan 250 mahasiswa dan civitas akademika dari berbagai perguruan tinggi seperti UGM, Institut Pertanian Stiper Yogyakarta (INSTIPER), Universitas Ahmad Dahlan, hingga Universitas Negeri Yogyakarta, Eka menuturkan bahwa koperasi harus bisa menjadi bagian integral dari rantai pasok industri.

Untuk itu, salah satu langkah strategis yang diambil oleh Kemenkop UKM menurut Eka adalah dengan mempercepat pembangunan pabrik minyak makan merah berbasis koperasi, yang melibatkan petani sawit dalam seluruh rantai nilai bisnis dari hulu hingga hilir.

Baca juga: LPDB-KUMKM telah salurkan dana bergulir Rp1,46 triliun pada 2024

“Dengan program ini, petani sawit yang tergabung dalam koperasi tidak hanya bergantung pada penjualan tandan buah segar (TBS), tetapi juga berperan dalam hilirisasi kelapa sawit yang dapat meningkatkan pendapatan mereka secara signifikan,” kata Eka.

Selain program hilirisasi komoditas sawit, Kemenkop UKM juga sedang menggenjot program pembangunan SPBU Nelayan (SPBUN) berbasis koperasi, dengan mendekatkan akses bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi kepada para nelayan, sehingga mereka tidak perlu lagi membeli BBM dari pengecer dengan harga yang lebih mahal.

Tidak hanya itu, Eka menyebut Kemenkop UKM juga mendorong pengembangan Koperasi Multi Pihak (KMP), yang diatur dalam Peraturan Menteri Koperasi dan UKM Nomor 8 Tahun 2021. KMP memungkinkan koperasi kecil untuk bergabung menjadi konsorsium, sehingga dapat meningkatkan kapasitas sumber daya manusia (SDM) dan memperbesar skala usaha mereka.

Baca juga: Smesco memfasilitasi akses pasar lebih dari 13.000 UMKM

“Ini adalah bagian dari strategi modernisasi koperasi agar lebih relevan dengan kebutuhan zaman, serta menarik minat generasi muda untuk bergabung dalam koperasi,” ucap Eka.

Pada kesempatan tersebut, Dosen Fakultas Teknologi Pertanian UGM Prof Sri Raharjo menyoroti bahwa produk minyak makan merah pernah diperkenalkan dalam bentuk minyak sawit merah, tetapi kurang diterima oleh masyarakat karena persepsi yang kurang tepat.

“Oleh karena itu, rekayasa sosial dan edukasi mengenai manfaat kesehatan dari minyak makan merah sangat penting agar produk ini lebih diterima oleh masyarakat,” kata Sri Raharjo.

 

Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2024