Kegiatan ini merupakan simbol penyucian bagi para peserta untuk dapat diterima sebagai pelaut - pelaut sejati
Jakarta (ANTARA) - Kapal perang Republik Indonesia KRI dr. Wahidin Sudirohusodo-991 pada Sabtu menggelar tradisi Mandi Khatulistiwa saat berlayar melintasi garis khatulistiwa dalam misi muhibah Port Visit Pasifik 2024 ke empat negara di Pasifik Selatan.
Kepala Dinas Penerangan Komando Armada III TNI Angkatan Laut Letkol Laut (S) Ajik Sismianto saat dihubungi di Jakarta, Sabtu, menjelaskan tradisi Mandi Khatulistiwa itu diikuti oleh para mahasiswa dan pelajar yang dilibatkan dalam pelayaran, berikut para prajurit muda yang baru pertama kali berlayar melintasi garis khatulistiwa.
“KRI dr. Wahidin Sudirohusodo (WSH) dari Satuan Amfibi Koarmada III yang tergabung dalam Satuan Tugas (Satgas) Port Visit 2024 mengenalkan tradisi TNI AL Mandi Khatulistiwa di geladak heli saat melintas titik nol derajat perairan Manokwari menuju Solomon yang merupakan tujuan pertama misi perdamaian ini,” kata Kadispen Koarmada III.
Baca juga: KRI WSH-991 siapkan tarian dan kuliner khas dalam misinya ke Pasifik
Dalam siaran resmi Dinas Penerangan Koarmada III TNI AL, Komandan Satgas (Dansatgas) Port Visit 2024 Kolonel Laut (P) Arif Prasetyo Irbianto, yang sehari-hari berdinas sebagai Komandan Satfib Koarmada III, menjelaskan Mandi Laut atau Mandi Khatulistiwa merupakan tradisi pembaptisan yang diisi dengan kegiatan membasuh seluruh badan para prajurit dengan air laut.
Kegiatan ini merupakan simbol penyucian bagi para peserta untuk dapat diterima sebagai pelaut - pelaut sejati.
Dalam rangkaian tradisi Mandi Khatulistiwa, para peserta juga diminta meminum “jamu khusus”yang bermakna air kehidupan sehingga diharapkan para pelaut muda selepas mengikuti kegiatan itu menjadi bugar dan kuat mengarungi samudera.
Dalam siaran resmi yang sama, Komandan KRI WSH-991 Kolonel Laut (P) Edi Herdiana menjelaskan ritual mandi khatulistiwa merupakan tradisi yang wajib dilaksanakan oleh setiap prajurit TNI AL dan warga sipil yang ikut berlayar di atas KRI melintasi garis khatulistiwa.
Baca juga: TNI AL ikut sertakan OAP dalam misi diplomasi ke Pasifik Selatan
“Ritual Mandi Khatulistiwa ini simbol kehormatan dan kebanggaan bagi para prajurit dan pelajar sekaligus menunjukkan komitmen TNI AL dalam menjaga tradisi maritim yang kuat dan terus dikenang oleh generasi pelaut di seluruh dunia,” kata Komandan KRI WSH-991.
KRI dr. Wahidin Sudirohusodo memulai etape pertama pelayarannya dari Dermaga Markas Komando Koarmada III di Sorong, Papua Barat Daya, menuju negara pertama dalam misi muhibah, Solomon, Jumat (18/10). KRI WSH-991 dijadwalkan sandar di Solomon pada 25 Oktober 2024 setelah berlayar selama 7 hari.
Dalam misi muhibah Satgas Port Visit Pasifik 2024, KRI WSH-991 bakal berkunjung ke Solomon, Fiji, Vanuatu, dan Papua Nugini. Di masing-masing negara itu, KRI WSH-991 akan menggelar bakti sosial, merenovasi tempat ibadah, membuka layanan kesehatan gratis, dan menyalurkan paket bantuan obat-obatan ke masing-masing negara tujuan.
Baca juga: KRI WSH-991 bakal berlayar ke tiga negara Pasifik untuk misi muhibah
Tidak hanya itu, KRI WSH-991 juga akan menggelar resepsi di atas geladak kapal dan menampilkan berbagai tarian tradisional serta menyajikan aneka kuliner khas Indonesia ke masyarakat masing-masing negara.
Pewarta: Genta Tenri Mawangi
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2024