Jakarta (ANTARA News) - Empat tahun lalu Swiss dan Honduras bertemu pada putaran final Piala Dunia. Hasilnya 0-0.
Malam ini di Arena Amazonia, Manaus, kedua tim bertemu lagi untuk kedua kalinya dengan bekal berbeda. Swiss masuk gelanggang dengan bekal sekali menang, sedangkan Honduras dua kali kalah. Di atas kertas Honduras lebih lemah dari Swiss.
Keduanya berkesempatan lolos ke 16 Besar tapi peluang Swiss jauh lebih besar karena hanya butuh seri jika Prancis mengalahkan Ekuador, sebaliknya harus menang jika Prancis tumbang.
Akan halnya Honduras, tim ini akan lolos jika menang melawan Swiss dengan marjin gol banyak sambil berharap Prancis mengalahkan Ekuador.
Tetapi Swiss tampaknya tim yang paling tidak peduli dengan skenario apa pun, kecuali harus memenangi laga ini. Pelatih mereka, Ottmar Hitzfeld, menegaskan tak akan mengulangi kegagalan serupa empat tahun lalu di Afrika Selatan, tidak lolos ke babak knockout.
"Kami akan menang kali ini," kata Hitzfeld. "Saya meyakinkan bahwa kami kini punya banyak potensi di pertahanan kami. Kami sudah mencetak empat gol pada Piala Dunia ini. Oleh karena itu, saya yakin kami bisa kembali mencetak gol melawan Honduras."
Tetapi Honduras sendiri secara teknis bisa lolos ke babak kedua, dan bisa setidaknya menyulitkan Swiss lewat pendekatan teklingnya yang keras, sembari menyerang sesekali, apalagi Hitzfeld kehilangan Steve von Bergen yang cedera karena bertabrakkan dengan Olivier Giroud saat melawan Prancis.
Honduras juga memiliki satu kelebihan lain, yaitu mewujudkan impian merengkuh kemenangan pertamanya dalam sembilan penampilannya pada putaran final Piala Dunia. Delapan laga sebelumnya, mereka kalah lima kali, dan seri tiga kali.
Bertanding pada suhu dan kelembaban tinggi di Manaus, baik Honduras maupun Swiss tidak sedang terserang cedera pemain sehingga mereka sama-sama mempunyai banyak opsi di lapangan.
Swiss
Ottmar Hitzfeld mesti memperbarui timnya setelah bek tengah Steve von Bergen cedera saat dikalahkan Prancis. Philippe Senderos mungkin menjadi penggantinya, namun mengingat penampilan mengecewakan pada pertandingan sebelumnya Hitzfeld akan memilih Fabian Schaer.
Haris Seferovic dan Blerim Dzemaili akan diturunkan sejak awal. Seferovic yang menggantikan Josip Drmic menciptakan gol saat melawan Ekuador, sedangkan Dzemaili yang banyak menciptakan ruang serang, juga mencetak gol saat melawan Prancis.
Swiss yang sebenarnya unggulan Grup E dan berperingkat enam dunia, tak ingin laga Honduras menjadi pertandingan terakhirnya. Mereka ingin lebih, demikian pula Hitzfeld yang akan segera pensiun dan pernah mempersembahkan 19 trofi kejuaraan besar selagi menjadi manajer klub.
"Ini memang bisa saja menjadi pertandingan terakhir saya," kata Hitzfeld, "tapi saya yakin ini tidak akan menjadi yang terakhir buat saya."
Swiss, yang tidak pernah bermain di luar Eropa antara pertandingan terakhirnya pada Piala Dunia 2010 dan partai pembukanya melawan Ekuador di Brazil, dihancurkan Prancis 2-5 di Salvador dan bisa berjuang menghadapi kondisi Amazon.
Bagi Swiss, sirkumtansi pertemuan di Manaus ini hampir serpa dengan skenario empat tahun lalu di Bloemfontein, Afrika Selatan, ketika mereka mesti mengalahkan lawan yang sama (Ekuador) dengan dua gol agar maju ke fase grup. Tapi saat itu mereka malah seri 0-0 untuk berakhir di urutan ketiga grup.
Seri di Arena Amazonia sudah cukup bagi Swiss jika Ekuador kalah dari Prancis, namun dengan selisih gol lebih rendah dibandingkan dengan Ekuador, maka Swiss tak ingin masuk skenario seri.
Para pemain sendiri bertekad untuk menang. "Semua orang bisa mengelola impiannya, tetapi yang pertama kami harus menuntaskan sebuah pekerjaan rumah dan itu adalah mengalahkan Honduras," kata gelandang Blerim Dzemaili.
Selain mengandalkan pertahanan tangguh dan kompak serta tusukan ke depan lewat Xherdan Shaqiri dan Josip Drmic, Swiss juga akan bermain sebagai tim.
"Kami telah melihat tim-tim besar yang hanya mengandalkan seseorang dengan cepat tersisih, Swiss tak ingin seperti itu. Kami harus melakukan secara bersama-sama, seperti yang kami lakukan saat melawan Prancis," kata Dzemaili.
Honduras
Laga ini adalah pembuktian terakhir Honduras, apakah mereka memang telah dikutuk tidak pernah menang di Piala Dunia, atau mereka justru kini mampu melepas kutukan itu.
Lebih parah dari itu, Honduras belum sekali pun menciptakan gol sejak Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan, termasuk seri 0-0 melawan Swiss beberapa waktu lalu, sampai kemudian menciptakan satu gol tercipta saat dikalahkan Ekuador 1-2.
Pelatih Reinaldo Rueda akan berusaha keras mengatasi kesialan itu. Caranya dia harus merombak skuat yang sebelumnya tak berhasil memetik poin dan menciptakan gol pada dua pertandingan terdahulu.
Pilihan itu sudah tersedia, seperti ke lapangannya lagi gelandang Wilson Palacios usai menjalani hukuman larangan bermain. Dia siap menukar tempat Jorge Claros.
Rueda juga akan memanggil pemain sayap Andy Najar, dengan membebani dia misi menciptakan gol atau membuka ruang gol sehingga negaranya menang sekaligus lolos ke putaran berikutnya.
Di belakang, Juan Carlos García bakal diturunkan sejak awal untuk menggantikan bek kiri Emilio Izaguirre yang kurang efektif sewaktu melawan Ekuador.
Di depan, striker Carlo Costly masih dipercaya untuk menjadi tambatan gol serta kemenangan Honduras.
Costly yang sejauh ini telah menciptakan satu-satunya gol Honduras pada Piala Dunia 2014, mengutarakan optimisme timnya bakal melibas Swiss.
"Kami tahu akan merupakan pertandingan yang sangat sulit melawan Swiss karena kami tahu sekali pemainan mereka," kata Costly. "Kami masih berharap dan percaya apa pun akan bisa berbalik."
HONDURAS vs SWISS
Arena Amazonia, Manaus
Perkiraan susunan pemain:
Honduras ( 4-4-2): Noel Valladares; Brayan Beckeles, Victor Bernárdez, Maynor Figueroa, Juan Carlos García; Boniek García, Wilson Palacios. Luis Garrido, Roger Espinoza; Jery Bengtson, Carlo Costly.
Swiss (4-2-3-1): Diego Benaglio; Stephan Lichsteiner, Johan Djourou, Philippe Senderos, Ricardo Rodriguez; Goekhan Inler, Blerim Dzemaili; Admir Mehmedi, Granit Xhaka, Xherdan Shaqiri; Josip Drmic.
Wasit: Nestor Pitana (Argentina).
Bintang laga ini: Carlo Costly (penyerang, Honduras). Dia pemain keempat Honduras pencetak gol terbanyak sepanjang masa (32 gol).
Pemain yang akan mengejutkan: Granit Xhaka (gelandang, Swiss). Bintang Borussia Mönchengladbach berusia 21 tahun itu adalah salah seorang pemain muda paling menjanjikan di Swiss. Dia mencetak gol pertamanya pada Piala Dunia ke gawang Prancis dan salah satu pemain paling berbahaya dalam pertandingan itu.
Statistik kedua tim:
Head-to-head
Satu-satunya pertemuan kedua tim sebelum Piala Dunia 2014 terjadi pada Piala Dunia 2010 yang berakhir seri 0-0
Swiss
- Swis hanya dua kali kalah dari 20 pertandingan terakhirnya (13 menang, 5 seri dan 2 kalah). Terakhir terjadi pekan lalu dari Prancis dengan skor 2-5.
- Jumlah kebobolan saat lawan Prancis itu sama dengan total gol Swiss pada sembilan pertandingan Piala Dunia sebelumnya. Ini juga kekalahan terbesar di bawah Ottmar Hitzfeld yang mulai melatih setelah Euro 2008.
- Tiga dari empat gol Swiss pada turnamen ini tercipta pada 10 menit terakhir dari pertandingan.
- Tranquillo Barnetta bemain pada tujuh pertandingan Piala Dunia dan kurang dari satu penampilan dari pemegang rekor Swiss Charles Antenen.
- Swiss tidak pernah kalah melawan tim-tim zona CONCACAF pada Piala Dunia (1 menang, 2 seri).
Honduras
- Honduras hanya satu kali menang dari sembilan pertandingan terakhir mereka (1 menang, 3 seri, 5 kalaj).
- Mereka menunggu kemengan pertamanya pada Piala Dunia setelah seri tiga kali dan kalah lima kali pada delapan pertandingan sebelumnya.
- Mereka memainkan pertandingan Piala Dunia tanpa menang lebih banyak dibandingkan tim mana pun.
- Gol Carlo Costly melawan Ekuador pada pertandingan terakhir mereka adalah satu-satunya gol yang diciptakan Honduras dalam 569 menit terakhir selama bertanding di Piala Dunia.
- Honduras tidak pernah melawan tim-tim Eropa selama Piala Dunia (3 seri, 3 kalah).
- Honduras gagal menciptakan gol pada 4 pertandingan terakhirnya melawan tim-tim Eropa pada Piala Dunia.
Prediksi hasil pertandingan:
- Goal.com: 2-0 Swiss, 2-1 Swiss, 3-0 Swiss
- Telegraph: 2-0 Honduras
- SkySports: 3-1 Swiss
- Umum: 2-0 Swiss
Sumber: BBC, Telegraph, mlssoccer.com, Goal.com
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014