Jakarta (ANTARA News) - Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu, ditutup tertekan sebesar 23,26 poin atau 0,48 persen ke posisi 4.838,98.

Sementara itu, indeks 45 saham unggulan (LQ45) melemah 4,62 poin (0,56 persen) ke level 815,34.

"Indeks BEI kembali berada dalam area negatif, namun tekanannya masih dalam kisaran yang terbatas. Kondisi itu menunjukan bahwa indeks BEI masih berada dalam fase konsolidasi," kata Analis HD Capital Yuganur Wijanarko di Jakarta, Rabu.

Menurut dia, frekuensi transaksi saham di pasar modal domestik pada Rabu tidak berbeda jauh dengan perdagangan hari sebelumnya, sehingga disimpulkan bahwa koreksi yang terjadi di bursa saham regional serta pelemahan mata uang rupiah tidak banyak memengaruhi IHSG.

"Namun, kondisi saat ini dapat dijadikan kesempatan bagi pelaku pasar untuk mengakumulasi saham dalam jangka pendek," katanya.

Analis Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya menambahkan katalis positif disinyalir akan terjadi pada awal bulan Juli 2014 seiring akan dirilisnya data ekonomi dalam negeri yang diprediksi akan stabil.

"Diharapkan data-data ekonomi domestik seperti inflasi serta neraca perdagangan Indonesia mencatatkan hasil positif sehingga IHSG BEI tidak berputar-putar dalam kisaran terbatas," katanya.

Tercatat transaksi perdagangan saham di pasar reguler BEI sebanyak 159.088 kali dengan volume mencapai 2,97 miliar lembar saham senilai Rp3,25 triliun. Efek yang mengalami kenaikan sebanyak 84 saham, yang melemah 194 saham, dan yang tidak bergerak 106 saham.

Bursa regional, di antaranya indeks Bursa Hang Seng melemah 13,94 poin (0,06 persen) ke tingkat 22.866,70, indeks Nikkei turun 109,63 poin (0,71 persen) ke tingkat 15.266,61 dan Straits Times menguat 1,35 poin (0,03 persen) ke posisi 3.263,76.


Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2014