Saya tak pernah berpikiran kami akan menjadi juara dunia"

Brasilia (ANTARA News) - Portugal dan Cristiano Ronaldo di ambang terusir lebih awal dari Piala Dunia, sekalipun mereka nanti menang dari lawan terakhirnya di fase grup, Ghana.

Pemain Real Madrid ini memasuki arena Piala Dunia sebagai salah satu dari trio superstar dunia bersama Lionel Messi dari Argentina dan Neymar dari Brasil.

Tapi berbalikkan dengan duo Barcelona yang kemilau dan telah menciptakan gol itu, perhatian kepada Ronaldo melulu kepada kondisi kesehatannya atau masalah pada lutut kirinya.

Portugal --berperingkat empat FIFA-- menjadi juru kunci Grup G dengan mengemas satu poin, sedangkan Jerman dan AS yang akan saling berhadapan, sudah memperoleh empat poin.

Portugal dilumat Jerman 0-4 namun berkesempatan melaju berkat Ronaldo yang umpannya membuat Portugal menyamakan kedudukan 2-2 saat melawan AS.

Ronaldo mengakui peluang timnya untuk lolos ke 16 Besar hampir mustahil, bahkan menyebut negaranya bukan favorit juara Piala Dunia kendati berperingkat FIFA tinggi.

"Saya tak pernah berpikiran kami akan menjadi juara dunia. Kami harus merendah dan mengakui keterbatasan-keterbatasan kami. Banyak hal yang tidak bisa kami lakukan, seperti berlari kencang atau memiliki kualitas lebih," kata Ronaldo. "Saat ini ada tim-tim yang lebih baik dan pemain-pemain yang lebih baik daripada kami sendiri."

Tugas tim asuhan Paulo Bento sendiri menjadi lebih sulit karena selisih gol mereka yang minus empat, yang berarti kalau pun menang dari Ghana maka harus dengan banyak gol.

Tetapi itu sulit mengingat Ghana bukan lawan sembarangan karena tim ini nyaris mengalahkan Jerman jika Miroslav Klose tidak menciptakan gol penyama kedudukan saat kedua tim berakhir dengan skor 2-2.

Ghana sendiri yang pernah mencapai perempat final di Afrika Selatan pada 2010, masih punya harapan lolos ke 16 Besar.

Line-up Ghana juga sulit diprediksi setelah pelatih Ghana Kwesi Appiah mengganti empat pemainnya saat melawan Jerman dari tim yang dikalahkan AS pada laga pembuka, termasuk menurunkan lebih awal bintang Schalke Kevin-Prince Boateng.

"Kami telah bermain sangat bagus melawan tim sekaliber Jerman," kata bek Harrison Afful. "Kami masih punya satu pertandingan untuk dimainkan dan kami akan memberikan semua yang kami punya untuk lolos. Jika kami tidak lolos, maka itu tak akan terjadi karena kurang berusaha."

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2014