Jakarta (ANTARA News) - Tokoh Katolik Indonesia, Romo Frans Magnis Suseno mengecam tindakan pelecehan terhadap agama Islam oleh sekelompok pemuda Denmark dengan membuat perlombaan menggambar kartun Nabi Muhammad SAW.
"Tindakan sekelompok pemuda Denmark yang anti orang asing dan anti agama ini tidak dapat dibenarkan," kata Romo Frans Magnis Suseno, di Jakarta, Senin.
Menurut dia, tindakan tersebut dilakukan dengan sengaja untuk melecehkan umat Islam oleh sayap kanan yang ekstrim menolak agama di muka bumi ini.
"Namun demikian kita tidak bisa menghukum mereka karena tiadanya Undang-undang di negara Barat (Denmark) dalam perlindungan terhadap agama," katanya.
Menurut dia, aksi kelompok anti-agama tersebut tidak hanya membenci Islam namun juga semua agama yang ada di dunia.
"Tak terkecuali agama Kristen yang juga sering menjadi pelecehan agama oleh orang-orang yang anti-agama," katanya.
Karena itu, katanya, masalah Kartun Nabi Muhammad ini diberharapkan tidak menjadi isu Islam-Kristen.
"Sebab setiap orang Barat tidak dengan serta merta menjadi sebuah kebijakan dari Kristen," katanya.
Sementara itu menanggapi perkembangan seringnya terjadi pelecehan terhadap agama di dunia Barat, Romo Frans Mengatakan hal itu sebagai dampak buruk kebebasan masyarakat Barat.
"Seperti penyanyi Madona yang seenaknya meniru penyaliban dengan telanjang untuk pertunjukannya," katanya.
Untuk itu, Tokoh Umat Katolik yang berasal dari Jerman ini mengingatkan masyarakat dan pemerintah Barat untuk memperhatikan agama.
"Barat perlu Undang-Undang Perlindungan Agama," katanya.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006