Jakarta (ANTARA) - Sejumlah berita humaniora dari hari Jumat (18/10) dapat kembali disimak, seperti pengamat yang meminta pemerintah diminta buat regulasi jajanan anak menyusul peningkatan PTM, hingga WNA Italia tewas tertancap ikan todak saat berselancar di Mentawai.
Ada juga Kemendikbudristek upayakan peningkatan kapasitas penanganan kekerasan di sekolah, Mensos memastikan distribusi bantuan korban bencana paling lama dua jam, serta Kemendikbud perkuat akselerasi implementasi GSS hadapi perubahan iklim.
Selengkapnya dapat dibaca di sini.
1.) Pemerintah diminta buat regulasi jajanan anak menyusul peningkatan PTM
Pemerintah diharapkan membuat regulasi untuk mengatur jajanan anak berupa makanan dan minuman olahan, menyusul peningkatan Penyakit Tidak Menular (PTM) yang terjadi di usia anak-anak.
Pengamat Kebijakan Publik Muhammad Gumarang yang dikutip dari keterangan pers di Jakarta Jumat mengatakan, kondisi tersebut sangat memprihatinkan dan perlu ada aksi yang cepat untuk menanggapinya dengan menerbitkan regulasi yang ketat untuk mengatur jajanan pada anak.
2.) Kemendikbudristek tingkatkan kapasitas penanganan kekerasan di sekolah
Pusat Penguatan Karakter (Puspeka) dan Direktorat SMA Ditjen Pauddikdasmen Kemendikbudristek melakukan peningkatan kapasitas penanganan kekerasan di satuan pendidikan sebagai langkah nyata dalam memerangi kekerasan di sekolah.
Dalam rilis yang disiarkan di Jakarta pada Jumat, peningkatan kapasitas tersebut dilakukan melalui pemberian pelatihan bagi satuan pendidikan di Regional 1, dengan peserta dari Provinsi Sumatera Utara, Riau, Aceh, Sumatera Barat, Banten, Bengkulu, Kepulauan Bangka Belitung, Kepulauan Riau, Lampung, dan Sumatera Selatan, dilakukan secara hibrid.
3.) Mensos pastikan distribusi bantuan korban bencana paling lama dua jam
Menteri Sosial Saifullah Yusuf memastikan jangka waktu distribusi bantuan logistik untuk korban bencana di setiap daerah dapat direspons dengan cepat atau paling lama dua jam setelah kejadian.
"Kira-kira antara paling cepat setengah jam atau paling lama dua jam itu karena Kemensos sudah menyiapkan 660 titik lumbung di seluruh daerah, termasuk Indonesia bagian timur," kata Saifullah Yusuf saat ditemui seusai memimpin apel nasional Tagana untuk kesiapsiagaan bencana di Bumi Perkemahan Pramuka Cibubur, Jakarta, Jumat petang.
4.) WNA Italia tewas tertancap ikan todak saat berselancar di Mentawai
Seorang warga negara asing (WNA) perempuan berkebangsaan Italia bernama Giulia Manfrini (36) meninggal dunia usai tertusuk moncong ikan todak (Xiphias gladius) saat berselancar di perairan Kabupaten Kepulauan Mentawai, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar).
"Informasi yang kami terima dari Camat Siberut Barat Daya memang terjadi kecelakaan seorang WNA Italia ketika berselancar," kata Pelaksana tugas (Plt) Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kepulauan Mentawai, Lahmudin Siregar saat dihubungi di Padang, Jumat.
5.) Kemendikbud perkuat akselerasi implementasi GSS hadapi perubahan iklim
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) terus memperkuat akselerasi implementasi Gerakan Sekolah Sehat (GSS) di satuan pendidikan guna mendukung peserta didik dalam mengenal dan mengantisipasi perubahan iklim.
Dalam rilis yang disiarkan oleh pihaknya di Jakarta pada Jumat, penguatan tersebut dilakukan dengan menyelenggarakan gelar wicara Gerakan Sekolah Sehat (GSS) dengan tema “Sinergi Hadapi Perubahan Iklim untuk Generasi Sehat, Cerdas dan Berkarakter”.
Pewarta: Mecca Yumna Ning Prisie
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2024