Saat ini status Gunung Awu berada pada level tiga atau siaga

Manado (ANTARA) - Kepala Balai Pemantauan Gunung Api dan Mitigasi Bencana Gerakan Tanah Sulawesi dan Maluku, Badan Geologi, Juliana DJ Rumambi, mengajak warga tidak mendekati radius bahaya lima kilometer Gunung Awu di Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulut.

"Kami berharap masyarakat, pengunjung atau wisatawan mematuhi rekomendasi yang dikeluarkan dengan tidak mendekati dan beraktivitas di dalam radius lima kilometer dari kawah puncak Gunung Awu," ajak Juliana di Manado, Jumat.

Dia mengatakan, aktivitas kegempaan vulkanik Gunung Awu mengalami fluktuasi, namun frekwensi kegempaannya tidak signifikan.

"Saat ini status Gunung Awu berada pada level tiga atau siaga. Kami berharap masyarakat, pengunjung atau wisatawan mematuhi radius bahaya yang direkomendasikan," ajaknya.

Baca juga: Badan Geologi catat 165 kali gempa vulkanik dangkal Gunung Awu-Sangihe
Baca juga: Badan Geologi harap warga patuhi radius bahaya Gunung Awu

Juliana juga mengajak masyarakat di sekitar gunung tetap tenang, tidak terpancing isu-isu mengenai aktivitas Gunung Awu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Masyarakat juga diharapkan mengikuti arahan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Kepulauan Sangihe.

Masyarakat maupun pemerintah daerah dan instansi terkait lainnya, kata dia, dapat memantau perkembangan tingkat aktivitas maupun rekomendasi Gunung Awu setiap saat melalui aplikasi MAGMA Indonesia.

Dia mengatakan, pada laporan aktivitas Gunung Awu pukul 12.00 - 18.00 WITA, terekam sebanyak delapan kali gempa vulkanik dangkal dengan amplitudo 7-45 milimeter, dengan durasi 6-15 detik.

Terekam juga sebanyak empat kali gempa vulkanik dalam dengan amplitudo antara 7-47 milimeter, S-P: 0.5 detik selama 6-12 detik serta empat kali gempa tektonik jauh amplitudo antara 6-12 mm, S-P: 15-22 detik selama 45-88 detik.

Baca juga: Gunung Ibu di Halbar keluarkan abu setinggi 1,5 km
Baca juga: PVMBG: Aktivitas Gunung Lewotobi Laki-Laki alami kenaikan
Baca juga: Gunung Semeru erupsi dengan letusan setinggi 800 meter

Pewarta: Karel Alexander Polakitan
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2024