...dibanding negara tetangga dalam menyambut ASEAN Economic Community, kita masih kalah, jangan sampai Indonesia hanya menjadi pasar empuk bagi negara anggota ASEAN."
Jakarta (ANTARA News) - Forum Pemuda Pelajar Indonesia (PPI) Dan Perhimpunan Pelajar Indonesia harapkan pemerintah agar terus menggenjot perbaikan di semua lini guna menghadapi ASEAN Economic Community atau Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang mulai berlaku 1 Januari 2015.
"Dengan sisa waktu yang tinggal menghitung bulan, menghadapi ASEAN Economic Community karena dibanding negara tetangga dalam menyambut ASEAN Economic Community, kita masih kalah, jangan sampai Indonesia hanya menjadi pasar empuk bagi negara anggota ASEAN," kata Rahmat Sholeh, ketua Steering Committee, Simposium Internasional Forum PPI "Menyongsong Asean Economic Community 2015 : Rekontruksi Indonesia Tangguh", di Denpasar, Bali, kemarin.
Dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Selasa, Rahmat mengatakan, kesiapan Indonesia dalam menghadapi MEA sangat diperlukan agar Indonesia ikut berperan aktif dan produk Indonesia mampu bersaing di ASEAN.
Dalam simposium selama 20-22 Juni 2014 tersebut juga membahas sejumlah agenda yang akan diusung ASEAN Economic Community, di antaranya adalah politik-keamanan, ekonomi dan sosial-budaya.
"Alhamdulillah kegiatan kita telah selesai dilaksanakan dengan menghasilkan 18 rekomendasi untuk pemerintah dalam menghadapi Asean Economic Community 2015, kita akan serahkan rekomendasi tersebut ke pemerintah yang baru, siapa pun yang memimpin kita harapkan hasil Simposium tersebut dapat dijadikan pertimbangan bagi pemerintah baru dalam mengambil kebijakan," kata Rahmat Sholeh.
Sementara itu, anggota PPI asal Thailand Aldian Farabi mengatakan, Thailand sejak enam tahun lalu telah mempersiapkan diri di era komunitas ASEAN. "Di Thailand contohnya, sudah diajarkan Bahasa Indonesia secara masif bekerja sama dengan banyak perguruan tinggi," ujar Aldian,
Ia melanjutkan, Thailand ingin menjadikan Indonesia sebagai pasar potensial dari berbagai produk pertanian dan pariwisata terutama di bidang tenaga kerja pariwisata. "Mereka menilai Indonesia menjadi pasar paling besar di ASEAN bagi berbagai produk pertanian Thailand selain Vietnam," katanya.
Bahkan, ia melanjutkan, Thailand sudah melakukan pemetaan pasar dan investasi di Indonesia. Sebagian besar produk yang dihasilkan dipakai untuk pemenuhan kebutuhan atau konsumsi, selebihnya untuk investasi pasar di beberapa negara di ASEAN.
Sementara anggota PPI Malaysia, Stevadi Zaki Halim mengatakan, banyak negara ASEAN yang membidik Indonesia sebagai pasar potensial untuk memasarkan produk-produknya. "Itulah sebabnya Indonesia harus kuat mempertahankan kualitas produk dalam negeri dan persaingan SDM," tekan Zaki.
Di Malaysia misalnya, beberapa TKI formal sektor industri sudah banyak mendapatkan pengakuan. Beberapa produk Indonesia juga menjadi mahal seperti kain tenun dan batik. Selebihnya, Indonesia masih kalah dibanding dengan negara-negara lainnya. Pada saat yang sama, Indonesia hanya dipakai sebagai pasar yang menguntungkan negara mereka.(*)
Pewarta: Ruslan Burhani
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014