Stockholm (ANTARA News) - Brazil mengganti panasnya Kuwait dengan dinginnya musim gugur Stockholm saat mereka menghadapi sesama negara Amerika Selatan, Ekuador, di stadion tempat mereka mencatatkan kemenangan mereka yang paling berkesan, Selasa. Para pemain Brazil, yang sebelumnya dua kali bertanding di London, mengalahkan tim Kuwait Select 4-0 di tengah suhu udara hampir 40 derajat Celcius di Kuwait, Sabtu lalu, dan kini mereka akan kembali menjalani pertandingan persahabatan di ibukota Swedia dimana suhu udaranya jarang lebih tinggi dari 10 derajat Celcius. Pertandingan melawan Ekuador itu akan berlangsung di Stadion Rasunda, dimana mereka mengalahkan Swedia 5-2 pada final Piala Dunia 1958 untuk merebut gelar juara dunia pertama mereka. Final tersebut selalu dikenang berkat dua gol yang dicetak pemain yang saat itu berusia 17 tahun, Pele, termasuk gol yang dicetaknya setelah melob bola melewati kepala seorang bek dan menghujamkan bola ke gawang. Sejak saat itu Brazil pernah tiga kali bertanding di tempat yang sama untuk partai persahabatan melawan Swedia pada 1965, 1973, dan 1988. Kali ini, Brazil akan berupaya memperpanjang catatan tiga pertandingan tak terkalahkan di bawah pelatih baru Dunga, yang menggantikan Carlos Alberto Parreira menyusul tersingkirnya mereka pada perempatfinal Piala Dunia. Mereka juga akan berusaha membalas dendam kekalahan 0-1 pada pertemuan terakhir dengan Ekuador dalam kualifikasi Piala Dunia di Quito pada 2004. Dalam skuad Dunga termasuk sejumlah pemain muda yang belum pernah membela timnas, yaitu kiper Helton, bek Daniel Alves dan Adriano Correia dan gelandang Lucas. Kaka, Ronaldinho, Lucio dan Robinho adalah skuad Piala Dunia yang masih tersisa.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006