Gorontalo (ANTARA) - Dharma Wanita Persatuan (DWP) Universitas Negeri Gorontalo (UNG) membekali sivitas akademika di kampus tersebut tentang mitigasi bencana.

Ketua DWP UNG Dr dr Cecy Rahma Karim Sp.GK di Gorontalo, Jumat, mengatakan ancaman gempa megathrust menjadi isu hangat yang terus diperbincangkan seluruh masyarakat. Hal ini dikarenakan gempa bumi yang berpotensi berskala besar itu disebut akan mengancam sejumlah wilayah di Indonesia.

Baca juga: DPRD Gorontalo Utara: Mitigasi bencana perlu dilakukan berkelanjutan

Oleh karena itu, DWP UNG memberikan edukasi kepada sivitas akademika untuk menyikapi ancaman megathrust tersebut.

"Kami Dharma Wanita Persatuan melaksanakan seminar yang fokus mengulas mitigasi bencana megathrust. Seminar ini dirangkaikan dengan rapat rutin anggota DWP di lingkungan UNG," kata Cecy.

Pihaknya menghadirkan narasumber Ketua Divisi Kebencanaan Pusat Studi Kedokteran Dr dr Zuhriana K Yusuf MKes.

Baca juga: UNJ ajari pelajar lakukan mitigasi bencana lewat informasi geospasial

Cecy menekankan pentingnya kesiapan masyarakat terutama sivitas akademika UNG dalam menghadapi ancaman gempa terutama megathrust.

"Tentunya pengetahuan tentang bencana alam khususnya tentang mitigasi bencana sangat diperlukan, agar kita dapat meminimalisir risiko dan melindungi diri serta keluarga. Edukasi ini merupakan langkah konkret dalam meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi bencana di sekitar kita," katanya.

Cecy berharap dengan memahami mitigasi bencana megathrust, sivitas akademika khususnya anggota DWP UNG dapat berperan sebagai agen edukasi dengan menyebarkan informasi mitigasi bencana, baik di lingkungan kampus maupun masyarakat sekitar.

Baca juga: BPBD Sulsel & akademisi ajak masyarakat ikut dalam mitigasi bencana

"Kesiapsiagaan adalah kunci untuk mengurangi dampak dari bencana yang tidak terduga. Semoga langkah ini dapat menjadi awal dari gerakan mitigasi bencana yang lebih luas dan melibatkan semua elemen masyarakat," katanya.

Pewarta: Susanti Sako
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2024