Makassar (ANTARA) - Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Sulsel dan Biro Administrasi Akademik Kerja Sama dan Kemahasiswaan (AAKK) UIN Alauddin berkolaborasi dalam mencetak mahasiswa siap kerja.

Kepala Biro AAKK UIN Alauddin Makassar Dr Kaswad Sartono MAg, dalam keterangannya di Makassar, Jumat, mengatakan Perjanjian Kerja Sama (PKS) ini diharapkan dapat membuka peluang besar bagi mahasiswa dan alumni UIN Alauddin, khususnya dalam bidang pelatihan, pemagangan, dan kewirausahaan.

Baca juga: UIN Alauddin jajaki kerja sama dengan Universitas Chiba Jepang

"Kerja sama ini memberikan kesempatan bagi mahasiswa dan alumni UIN Alauddin untuk mengikuti pelatihan vokasi, pemagangan di perusahaan-perusahaan, serta bantuan permodalan melalui skema Kredit Usaha Rakyat (KUR)," ujarnya.

Penandatanganan kerja sama ini berlangsung di ruang rapat pimpinan Kantor Gubernur Sulawesi Selatan pada 17 Oktober 2024.

Kaswad mengungkapkan PKS ini mencakup tiga poin utama. Pertama, mahasiswa dan alumni akan dilibatkan dalam kegiatan pelatihan vokasi di balai besar pelatihan dan produktivitas, serta pemagangan di perusahaan-perusahaan yang telah ditunjuk oleh Disnakertrans Sulsel.

Kedua, kata dia, perguruan tinggi, dalam hal ini UIN Alauddin, bertanggung jawab untuk menyiapkan mahasiswa dan alumni yang siap mengikuti program pelatihan dan pemagangan tersebut.

Ketiga, perguruan tinggi juga berperan dalam memfasilitasi mahasiswa dan alumni yang berminat berwirausaha dengan bantuan KUR, yang akan dilanjutkan melalui penandatanganan MoU antara perguruan tinggi dan lembaga perbankan terkait.

Melalui PKS ini, Eks Kabid Haji Kemenag Sulsel ini berharap mahasiswa UIN Alauddin dapat semakin termotivasi untuk terjun ke dunia usaha dan menciptakan lapangan kerja sendiri.

Baca juga: UIN Alauddin-PT Prodia jajaki kerja sama penelitian

Baca juga: Mahasiswa UIN Alauddin presentasi IC-ESSU di Filipina


Menurutnya, Pemerintah Provinsi Sulsel dan pihak perbankan memberikan dukungan penuh, baik bagi mahasiswa dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) maupun dari fakultas lainnya.

"Jika kita bisa mencapai 10 hingga 20 persen mahasiswa yang terlibat dalam kewirausahaan, ini akan menjadi momentum strategis dalam mencetak pengusaha muda di Sulawesi Selatan, menyongsong Indonesia Emas 2045," tambahnya.

Selain penandatanganan kerja sama, acara tersebut juga diisi dengan pemberian penghargaan kepada perusahaan yang berhasil mencapai zero accident sebagai bentuk apresiasi terhadap perusahaan yang menjaga keselamatan dan kesehatan kerja (K3) di Sulawesi Selatan.

Pewarta: Abdul Kadir
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2024