Jakarta (ANTARA News) - PT Indosat Tbk menargetkat 40 persen dari 800.000 pelanggan pasca bayar Matrix atau sekitar 320.000 nomor menikmati layanan seluler generasi ke tiga (3G) yang mulai dikomersialisasi pada November 2006.
"Hampir setengah dari 800.000 pelanggan Matrix akan menggunakan fitur 3G," kata SVP Integrated Marketing & Loyalty PT Indosat, Guntur Siboro, di Jakarta, Senin.
Layanan 3G adalah fitur seluler yang memungkinkan konsumen dapat berbicara (voice), "video call", menarik data, mengunduh data, "video streaming", internet berkecepatan tinggi.
Guntur menjelaskan, ARPU (pendapatan rata-rata dari tiap pelanggan,--red) Matrix saat ini mencapai sekitar Rp230.000.
"Pelanggan Matrix tergolong menengah atas, sehingga layanan ini relevan ditawarkan karena tentunya lebih sering menggunakan komunikasi data," kata Guntur.
Ia menjelaskan, pelanggan Matrix umumnya telah memiliki kapasitas kartu yang lebih besar, antara 32Kb hingga 64Kb, sehingga memungkinkan layanan 3G bisa dinikmati dengan lebih leluasa.
Berbeda dengan pelanggan prabayar Indosat yang masih menggunakan kartu dengan kapasitas 16 Kb, sehingga diperlukan untuk mengganti kartu jika 3G ditawarkan.
Saat ini, Indosat baru memperoleh sertifikasi uji laik operasi (ULO) layanan 3G Jakarta, dan Surabaya.
"Kita berencana membuka 10 kota lagi, yang didasarkan atas penggunaan layanan data pelanggannya, seperti Bandung, Medan, dan Batam," ujarnya.
Sementara untuk komersialisasi di Jakarta dan Surabaya secara bersamaan akan dilakukan sekitar pertengahan November 2006.
Sebelumnya, operator yang telah melakukan komersialisasi 3G adalah PT Telkomsel, dan PT Excelcomindo Pratama.
Guntur mengakui, Indosat terkesan hati-hati dalam menjual layanan 3G kepada masyarakat, selain karena investasi yang mahal, di tingkat globalpun layanan 3G belum tergolong sukses.
Ia berkilah, sesungguhnya Indosat setelah memperoleh ULO pada September 2006, sudah menawarkan layanan 3G kepada pelanggan korporasi, sedangkan untuk pelanggan retail sedang menyusun konsep terutama strategi pemasarannya.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006