Kita menemukan luka lebam yang diderita korban memang tidak wajar

Jakarta (ANTARA News) - Penyidik Polres Metro Jakarta Selatan menduga penyebab kematian siswa SMA Negeri 3 Arfiand Caesar Al Irhami (16) akibat tindak penganiayaan saat mengikuti pelatihan pecinta alam di Gunung Tangkuban Perahu, Jawa Barat.

"Kita menemukan luka lebam yang diderita korban memang tidak wajar," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Rikwanto di Jakarta, Selasa.

Rikwanto mengatakan polisi telah memeriksa 27 orang saksi termasuk keluarga korban, siswa yang ikut pelatihan pencinta alam, guru pendamping yang ikut pelatihan, guru dan kepala sekolah.

Rikwanto mengungkapkan penyidik kepolisian meminta keterangan guru dan kepala sekolah berkaitan dengan izin kegiatan dan susunan acara pelatihan pencinta alam.

Rikwanto menambahkan polisi juga akan memeriksa dokter Rumah Sakit MMC Jakarta Selatan yang pertama kali memeriksa korban sebelum meninggal dunia.

Penyidik telah menemukan titik terang terkait penyidikan kasus kematian Arfiand tersebut, namun polisi masih menunggu hasil visum resmi.

Rikwanto mengungkapkan kemungkinan korban mengalami luka dalam akibat mendapatkan tindakan penganiayaan melalui benturan benda tumpul.

"Luka dalam itu akibat benturan sehingga luka tersebut mengakibatkan adanya rembesan pada paru dan usus korban," ungkap Rikwanto.

Seorang pelajar SMA Negeri 3 Setiabudi Arfiand meninggal dunia saat mengikuti kegiatan pencinta alam di Gunung Tangkuban Perahu Jawa Barat pada 20 Juni 2014.

Pewarta: Taufik Ridwan
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2014