Jakarta (ANTARA) - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menyebutkan sinergi dan kerja sama pentahelix yang terdiri dari pemerintah, pelaku usaha, masyarakat, media, dan akademisi berperan penting dalam menjaga keamanan pangan yang sehat dikonsumsi.

Direktur Pemberdayaan Masyarakat dan Pelaku Usaha Pangan Olahan BPOM Ema Setyawati mengatakan, pemerintah tidak bisa bekerja sendiri dalam menjaga pangan yang sehat dan aman hingga tingkat rumah tangga. Oleh karena itu perlu sinergi berbagai pihak dalam menjaga keamanan pangan hingga ke tingkat masyarakat.

"Karena itu kita bicara lima pilar, pentahelix. Pemerintah iya, tapi pemerintah bukan hanya pemerintah pusat ya, pemerintah daerah juga ada di provinsi dan kabupaten/kota, mereka paling dekat dengan masyarakat," kata Ema dalam gelar wicara Radio Republik Indonesia yang dipantau secara daring di Jakarta, Jumat.   

Pelaku usaha di bidang pangan juga bertanggung jawab dalam memastikan keamanan produknya mulai dari keamanan bahan yang digunakan, proses produksi, hingga sarana produksi yang digunakan.

Lalu, masyarakat sebagai konsumen menurut Ema memiliki posisi penting karena pada akhirnya mereka yang menentukan makanan seperti apa yang akan dikonsumsi.

Namun, kesadaran masyarakat terhadap keamanan pangan tidak akan terbentuk apabila literasi mengenai hal tersebut masih rendah. Oleh karena itu, perlu peran media untuk meningkatkan literasi masyarakat terkait makanan yang aman dan sehat. Kemudian ada akademisi yang berkontribusi dalam menciptakan inovasi bahan pangan yang bersih dan aman.

"Masalahnya konsumen tidak bisa memberi kekuatannya jika literasi keamanan pangannya rendah. Karena itu, kami membutuhkan dua yang lain yaitu media kemudian satu lagi akademisi," tegasnya.

Ia menekankan, ketahanan pangan tidak akan terwujud apabila keamanan pangan tidak diperhatikan. Selain penyediaan pangan yang cukup, beragam, dan bergizi, keamanan pangan dari unsur cemaran baik kimiawi, biologis, maupun benda berbahaya lainnya juga penting untuk dijaga.

"Artinya kalau dia tercemar, tidak ada upaya kita supaya pangannya tidak tercemar sehingga kondisi pangan itu tercemar maka ini lah yang ada kaitannya dengan keamanan pangan. Keamanan pangan jadi turun, tidak bisa kita makan, berarti penyediaannya rendah dan ini menjadi food waste, harus dibuang," kata Ema.

Baca juga: BPOM mengawal keamanan pangan dalam program makan bergizi gratis
Baca juga: BPOM RI: Lima kunci sukses keamanan pangan harus dijalankan masyarakat
Baca juga: BRIN-BPOM kaji manfaatkan AI awasi makanan olahan sebelum dipasarkan

Pewarta: Farhan Arda Nugraha
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2024