Jika tidak ditanggulangi dengan tepat maka sumber daya lobster di alam pada masa datang akan menurun dan terancam,
Bandung (ANTARA) - Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Jawa Barat melepas 300 ekor lobster hasil budidaya dalam ruangan (stock enhancment) ke laut lepas, guna melestarikan siklus hidup hewan yang jadi komoditas laut unggulan Jabar itu.


Pengembangan budidaya lobster dalam ruangan yang dimulai sejak 2020, kata Kepala DKP Jabar Hermansyah, merupakan salah satu upaya Pemprov Jabar untuk menjaga stabilitas populasi lobster.

"Kita sudah memulai penelitian dan pengembangan ini sejak 2020, dan Alhamdulillah 2024 ini berhasil dengan merilis atau melepaskan kembali benih lobster ke laut. Memang jumlahnya belum banyak, tapi ini adalah langkah baik untuk masa depan lobster di Jawa Barat," kata Hermansyah dalam keterangan di Bandung, Jumat.

Menjaga dan menyelamatkan lobster Jawa Barat dari kepunahan salah satunya dengan budidaya, dinilai Hermansyah sangat penting, mengingat penangkapan benih lobster di Jabar tergolong masif dan intensif, sehingga dikhawatirkan akan memperpendek siklus hidup lobster.

"Jika tidak ditanggulangi dengan tepat maka sumber daya lobster di alam pada masa datang akan menurun dan terancam," ujar Hermansyah.

Sementara itu, Analis Aqua Culture Ahli Muda UPTD Perikanan Air Payau dan Laut Wilayah Selatan (PAPLWS) DKP Jabar Denny Hamdani menjelaskan, budidaya indoor dilakukan karena selama ini lobster sulit dibudidaya langsung di laut.

Budidaya di indoor ini, dikarenakan ada faktor dari kondisi angin dan gelombang laut selatan yang sangat menyulitkan untuk dilakukan budidaya langsung di sana.

Menurut Denny, Jabar terbilang yang pertama kali berhasil membudidayakan lobster dalam ruangan.

"Catatan saya, kita yang pertama kali berhasil melakukannya. Budidaya indoor ini akan terus kita kembangkan sampai ketemu cara dan teknologi yang tepat," ujar Denny.

Ia menjelaskan, teknik budidaya dalam ruangan yang sekarang dilakukan baru pada sampai segmentasi dua dengan ukuran lobster 50-70 gram dengan lama pemeliharaan delapan bulan.

Denny mengatakan, masih butuh uji coba lebih lanjut sampai dengan segmentasi empat, yang mana ukuran dan berat lobster bisa lebih maksimal, dan secara ekonomi akan lebih visibel dan menguntungkan nelayan.

Menurutnya, kunci keberhasilan budidaya lobster dalam ruangan adalah pakan, air, dan cahaya.

"Lobster itu ikan perairan dalam jadi tidak butuh cahaya yang terang atau langsung terkena sinar matahari. Kemudian tidak boleh terkena air hujan, lalu pakannya harus jenis moluska tertentu yang kebetulan di Pangandaran jenis itu banyak," tutur Denny.

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Abdul Hakim Muhiddin
Copyright © ANTARA 2024