Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah diminta segera menyikapi pelecehan terhadap Nabi Muhammad SAW yang dilakukan anggota muda partai anti-imigran, Partai Rakyat Denmark (DPP). "Pemerintah Indonesia seharusnya punya sikap dan pertimbangan dalam memilih negara-negara yang bisa menjadi sahabatnya," kata Sekretaris Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ichwan Syam di Jakarta, Senin. Anggota Komisi VIII DPR itu menyatakan tidak mengerti sikap bangsa Denmark yang tidak habis-habisnya melakukan pelecehan terhadap simbol yang sangat dihormati oleh umat dan bangsa lainnya serta tanpa sikap atau tindakan dari pemerintahnya. Ichwan mempertanyakan, apa perlu negara dan bangsa yang tak punya etika, suka menghina umat lain atas nama demokrasi tetap dipelihara sebagai negara sahabat. Menurut dia, pada tingkat tertentu memang diperlukan adanya pemutusan hubungan diplomatik jika pemerintah Denmark tidak bisa bersikap terhadap warganya dengan alasan menjunjung tinggi demokrasi dan kebebasan yang sebenarnya tidak fair. "Hari gini masih ada bangsa yang senang melecehkan bangsa lain lalu mengatas namakan demokrasi dan kebebasan berbicara. Apakah karena mereka memandang umat Islam itu rendah dan hina sementara mereka merupakan bangsa yang tinggi dan terhormat," katanya. MUI menilai merupakan hal wajar kalau setelah pelecehan yang ke sekian kalinya umat Islam yang meliputi lebih dari satu miliar penduduk bumi melakukan protes atau berdemo di kedutaan besar Denmark di negara masing-masing. Namun, ujarnya, MUI sendiri tidak menganjurkan demonstrasi atau terpancing pada tindak kekerasan, karena percuma saja. "Kami sendiri mengimbau umat Islam untuk berlapang dada dan menganggap hinaan tersebut sebagai ujian di Bulan Ramadhan dan perlu disikapi dengan sabar," katanya. Untuk membahas ini, MUI akan membicarakannya dalam rapat rutin MUI pada Selasa dan sebagai anggota DPR pihaknya juga akan membicarakannya dalam rapat-rapat DPR dan mengirim surat permintaan sikap kepada pemerintah. Baru setahun lalu harian Denmark Jyllands-Posten mempublikasikan 12 kartun yang melecehkan Nabi Muhammad, termasuk kartun yang memperlihatkan Nabi dengan sebuah bom di dalam serbannya. Perlombaan pembuatan kartun Nabi Muhammad SAW itu ditayangkan stasiun televisi Denmark, 6 Oktober lalu, melalui rekaman video amatir yang memperlihatkan anggota muda partai anti-imigran, Partai Rakyat Denmark (DPP), dalam lomba membuat kartun yang menghina Nabi Muhammad SAW.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2006