Kendari (ANTARA) - Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra), Andap Budhi Revianto, mengapresiasi perkampungan kerajinan tenun Masalili sebagai usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Kabupaten Muna.
"Kunjungan di kerajinan tenun tradisional ini sebagai wujud dan dukungan nyata terhadap pelestarian budaya lokal serta dukungan terhadap perkembangan UMKM," kata Andap ketika kunjungan selama dua hari di Kabupaten Muna dan Muna Barat, Jumat.
Pj Gubernur Andap dalam kesempatannya menyaksikan secara langsung proses pembuatan kain tenun khas Masalili, mulai dari pewarnaan, pemintalan benang hingga tahap penenunan.
Setiap tahap pembuatan dilakukan dengan metode tradisional yang telah diwariskan turun-temurun, menjadikan kain tenun Masalili sebagai salah satu warisan budaya Sultra yang harus dilestarikan.
“Kampung Tenun Masalili merupakan salah satu pusat budaya dan ekonomi kreatif yang sangat potensial. Kerajinan tenun ini tidak hanya memiliki nilai seni dan budaya yang tinggi, tetapi juga bisa menjadi sumber ekonomi bagi masyarakat setempat. Oleh karena itu, kita perlu mendukung dan mendorong pengembangan UMKM di bidang ini agar semakin lebih dikenal secara luas,” ujar Andap.
Sebagai informasi, Kampung Tenun Masalili dikenal sebagai salah satu sentra produksi kain tenun tradisional di Kabupaten Muna, tercatat kurang lebih 300 penduduk Masalili merupakan penenun.
Kain tenun dari Masalili memiliki ciri khas tersendiri, baik dari segi motif maupun teknik penenunan yang masih menggunakan alat tradisional. Selain itu, kain tenun Masalili telah banyak dipasarkan ke berbagai daerah dan menjadi salah satu produk unggulan dari Muna yang diakui secara nasional.
Dalam kesempatan ini, Pj Gubernur juga mengajak seluruh elemen masyarakat dan pemerintah untuk terus mendukung perkembangan UMKM berbasis budaya seperti kerajinan tenun ini.
"Kami berharap, dengan adanya promosi dan dukungan yang tepat, kain tenun Masalili dapat terus berkembang, menjadi kebanggaan masyarakat Muna, serta memberikan dampak positif bagi ekonomi daerah," tambahnya.
Pewarta: Abdul Azis Senong
Editor: Evi Ratnawati
Copyright © ANTARA 2024