Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Laksana Tri Handoko menyebutkan riset dan inovasi nasional menjadi perhatian penting Presiden Terpilih RI Prabowo Subianto dalam kabinet kepemimpinannya mendatang.

"Untuk bapak presiden terpilih, saya percaya Pak Prabowo concern dengan hal tersebut ya," kata Handoko saat ditemui di Kantor BRIN di Jakarta, Jumat.

Baca juga: Indonesia dan Australia luncurkan skema pendanaan riset bersama

Handoko menjelaskan perhatian Prabowo terhadap bidang riset dan inovasi, salah satunya dibuktikan dengan peningkatan anggaran riset pada 2025, dimana jumlahnya meningkat sekitar Rp500 miliar.

"Alokasinya hampir setengah triliun (rupiah) ya tambahannya, dan itu berada di hampir semua kementerian/lembaga yang masih didorong di level minimal anggarannya," ungkapnya.

Handoko mengatakan diskusi dan pembicaraan terkait perkembangan riset dan inovasi untuk Indonesia di masa yang akan datang telah dilakukan selama beberapa kali oleh BRIN bersama dengan perwakilan dari pemerintah terpilih.

Menurutnya, hal tersebut merupakan hal positif, sebab Indonesia harus menerapkan kebijakan dan ekonomi yang berbasis pengetahuan dalam menuju cita-cita Indonesia Emas 2045.

"Ekonomi berbasis pengetahuan, dalam artian penciptaan produk baru yang memiliki nilai lebih tinggi, yang dalam prosesnya itu, riset dan inovasi berperan untuk menciptakan hal baru tersebut. Maka, BRIN berperan penting ya," ujarnya.

Diketahui, penguatan pembangunan sumber daya manusia (SDM) yang mencakup bidang riset dan inovasi menjadi salah satu poin dalam Asta Cita yang menjadi misi pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka pada pemerintahan yang akan datang.

Baca juga: Kepala BRIN sebut anggaran riset idealnya 1 persen dari PDB

Baca juga: BRIN salurkan imbal hasil dana abadi riset berbasis kompetisi


Selain itu, penguatan pendidikan, sains, dan teknologi, serta digitalisasi menjadi salah satu janji dalam kampanye Prabowo-Gibran, dengan mengupayakan dana riset dan inovasi mencapai 1,5 persen sampai dengan dua persen dari PDB dalam 5 tahun masa kerjanya.

Demi mewujudkan hal tersebut, kebijakan pemerintah yang mendukung investasi di bidang pendidikan, sains dan teknologi, serta digitalisasi diyakini sebagai keharusan dalam pemerintahan Prabowo-Gibran.

Pewarta: Sean Filo Muhamad
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2024