Baghdad (ANTARA News) - Kota strategis Irak utara yang mayoritas penduduknya Muslim, Tal Afar, dan bandaranya jatuh di tangan gerilyawan Arab Sunni, Senin, setelah beberapa hari pertempuran sengit, kata seorang pejabat dan saksi mata setempat.
"Kota Tal Afar dan bandara ... sepenuhnya di bawah kendali gerilyawan," kata pejabat yang tak bersedia disebut namanya.
Saksi mata mengatakan, pasukan keamanan telah meninggalkan kota itu, dan menegaskan bahwa kini berada di bawah kendali gerilyawan.
Juru bicara keamanan Perdana Menteri Nuri al-Maliki, Letnan Jenderal Qassem Atta, mengatakan di televisi bahwa pasukan keamanan masih bertempur di daerah Tal Afar.
Namun dia menambahkan: "Bahkan jika kita menarik diri dari Tal Afar atau area lainnya, ini tidak berarti bahwa itu adalah kekalahan."
Tal Afar, yang terletak di sepanjang koridor strategis ke Suriah, telah menjadi kota terbesar di provinsi utara Niniwe, tidak jatuh ke gerilyawan.
Satu serangan besar gerilyawan, yang dipelopori oleh para pelaku jihad dari Negara Islam Irak dan Mediterania (ISIL), tetapi melibatkan kelompok Sunni lainnya, dimulai di ibu kota Niniwe Mosul pada 9 Juni.
Para gerilyawan merebut Mosul pada hari berikutnya, dan menyapu Niniwe serta menguasai bagian utama dari empat provinsi lainnya, AFP melaporkan.
(SYS/H-AK)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014