Jakarta (ANTARA) - Dalam kabinet yang dipimpin oleh Presiden terpilih RI, Prabowo Subianto, akan terdapat tiga wakil menteri keuangan yang akan membantu Menteri Keuangan dalam mengelola Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Salah satu yang diharapkan menjadi wakil menteri keuangan adalah ekonom senior Anggito Abimanyu.

Sebelumnya, Anggito Abimanyu sempat diprediksi akan menjadi kepala Badan Penerimaan Negara (BPN) untuk memisahkan Direktorat Jenderal Pajak dari Direktorat Jenderal Bea dan Cukai di Kementerian Keuangan.

Namun, Prabowo memutuskan untuk tidak memisahkan kedua lembaga tersebut, sehingga Anggito akan berperan sebagai pendamping Menteri Keuangan.

Anggito Abimanyu adalah seorang ekonom yang lahir di Bogor, Jawa Barat, pada 19 Februari 1963. Ia juga dikenal sebagai salah satu dosen di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Gadjah Mada (UGM) dan saat ini menjabat sebagai Direktur Penelitian dan Pelatihan Ekonomi dan Bisnis (P2EB) di fakultas tersebut.

Sebelumnya, Anggito pernah memegang jabatan sebagai Kepala Badan Kebijakan Fiskal di Kementerian Keuangan Republik Indonesia dari 2005 hingga 2007. Selain itu, sejak 2009 ia aktif di Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia sebagai Sekretaris Umum serta memimpin Persatuan Bola Basket Indonesia.

Terkait latar belakang pendidikannya, Anggito menyelesaikan pendidikan sarjananya di Jurusan Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi UGM, pada tahun 1985. Gelar Master of Science dan Doctor of Philosophy kemudian diraihnya dari University of Pennsylvania, Amerika Serikat masing-masing pada tahun 1989 dan 1993.

Pada tahun 2010, setelah mengabdi di Kementerian Keuangan selama satu dekade Anggito memutuskan untuk kembali ke dunia pendidikan dengan mundur dari posisinya di pemerintahan.

Pilihan ini ia ambil sebagai bentuk dedikasi pribadi di mana ia ingin kembali mengajar di kampus dan berbagi pengalamannya selama bekerja di Kementerian Keuangan.

Pada bulan Juni 2012, Anggito dilantik menjadi Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah di Kementerian Agama. Ia dipercaya memiliki kredibilitas untuk melakukan pembenahan di sektor tersebut, yang sebelumnya menjadi sorotan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Riwayat karirnya juga meliputi peran sebagai Direktur Pusat Antar Universitas UGM (1995-1997), Anggota Dewan Ekonomi Nasional (2000), serta Kepala Badan Analisa Fiskal dan Staf Ahli Menteri Keuangan (2003-2004). Di bidang riset, sejak 2007, Anggito juga tergabung sebagai Anggota Dewan Riset Nasional.

Baca juga: Prabowo bakal pasang tiga wamenkeu bantu kerja Sri Mulyani

Baca juga: Kenaikan rekening virtual diusulkan sebagai kompensasi pembatalan haji

Baca juga: Profil Haikal Hassan, da'i yang masuk radar kabinet Prabowo

Pewarta: Allisa Luthfia
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2024