Kita lihat nanti jumlah massa, bila nanti di sekitaran bundaran Patung Kuda Monas cukup banyak dan eskalasi meningkat, maka arus lintas yang mengarah ke depan akan dialihkanJakarta (ANTARA) - Kepolisian mengerahkan sebanyak 1.929 personel gabungan guna mengamankan aksi unjuk rasa beberapa elemen masyarakat di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat, dan sekitarnya.
Baca juga: Polisi tangkap residivis pencurian motor yang bawa pistol di Jakpus
Personel gabungan tersebut terdiri atas Polda Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Pusat, TNI, Pemda DKI, dan instansi terkait. Personel tersebut nanti akan ditempatkan di sejumlah titik di sekitar bundaran Patung Kuda Monas hingga di depan Istana Negara.
Selain itu, juga disiapkan sejumlah personel untuk mengantisipasi massa aksi masuk ke dalam kawasan.
Baca juga: Polisi buru dua tersangka kasus begal di Jakpus, satu jadi eksekutor
Susatyo menyebut rekayasa arus lalu lintas akan diberlakukan melihat perkembangan dinamika situasi di lapangan.
"Kita lihat nanti jumlah massa, bila nanti di sekitaran bundaran Patung Kuda Monas cukup banyak dan eskalasi meningkat, maka arus lintas yang mengarah ke depan akan dialihkan," ujar Susatyo.
Baca juga: Operasi Zebra, Polisi tindak 24 pelanggar di tiga lokasi di Jakpus
Susatyo juga mengimbau kepada para koordinator lapangan (korlap) dan orator untuk melakukan orasi dengan santun dan tidak memprovokasi massa.
"Lakukan unjuk rasa dengan damai, tidak memaksakan kehendak, tidak anarkis dan tidak merusak fasilitas umum. Hormati dan hargai pengguna jalan yang lain yang akan melintas di bundaran Patung Kuda Monas, dan beberapa lokasi lain," ucap Susatyo.
Lebih lanjut, Susatyo menyebut personel yang terlibat pengamanan tidak ada yang membawa senjata dan tetap menghargai massa aksi yang akan menyampaikan pendapatnya.
"Personel yang terlibat pengamanan tidak ada yang membawa senjata, semua perintah dan kendali dari saya sebagai Kapamwil (Kepala Pengamanan Wilayah). Hormati dan hargai saudara kita yang akan menyampaikan pendapatnya dimuka dengan humanis dan profesional," jelas Susatyo.
Adapun agenda aksi ini untuk menyuarakan evaluasi Presiden Joko Widodo (Jokowi) selama masa kepemimpinannya. Aksi diikuti oleh massa dari Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) di sekitar kawasan Patung Kuda sampai Istana Negara pada pukul 13.00 WIB.
"Jelang 20 Oktober 2024 sebagai momentum pergantian Presiden Indonesia, masih banyak evaluasi yang belum dilaksanakan dan dipertanggungjawabkan oleh Presiden Joko Widodo," tulis akun Instagram @bem_si.
Pewarta: Siti Nurhaliza
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2024