Hohhot (ANTARA) - Di stasiun produksi dan pengisian bahan bakar hidrogen milik Shengyuan Energy di Daerah Otonom Mongolia Dalam, China utara, truk-truk besar bertenaga hidrogen hilir mudik mengisi ulang pasokan bahan bakar mereka.

Hidrogen yang diproduksi di stasiun yang terletak di wilayah Ejin Horo (Ejin Horo Banner) di Kota Ordos itu memiliki tingkat kemurnian hampir 100 persen.

"Kami dapat memproduksi 2.000 meter kubik hidrogen per jam, dan kapasitas hidrogenasi harian adalah 1 ton, memenuhi permintaan 60 truk bertenaga hidrogen," ujar Su Jianjun, Kepala Stasiun Hidrogen.

Stasiun itu merupakan salah satu dari 450 fasilitas serupa di seluruh China, dan mencerminkan pertumbuhan pesat industri hidrogen di Daerah Otonom Mongolia Dalam.

Per April 2024, daerah itu telah menyetujui implementasi 39 proyek produksi hidrogen yang mengintegrasikan tenaga bayu dan tenaga surya, mendukung 21,36 juta kilowatt energi baru dan 855.000 ton hidrogen ramah lingkungan.

Metode produksi hidrogen utama saat ini melibatkan elektrolisis air menggunakan produk sampingan industri. Namun, proses tersebut disertai dengan emisi karbon karena air elektrolitik mengonsumsi energi fosil.

Hidrogen ramah lingkungan yang sebenarnya dapat dibuat dengan menggunakan energi terbarukan seperti energi surya dan bayu, bukan energi fosil untuk menggerakkan elektrolisis air. Energi bayu dan surya yang melimpah di Daerah Otonom Mongolia Dalam dapat menjadi bahan bakar untuk produksi hidrogen ramah lingkungan yang berkelanjutan dan andal.

Menurut biro energi Daerah Otonom Mongolia Dalam, daerah tersebut menambahkan 8,35 juta kilowatt kapasitas terpasang energi baru dari Januari hingga Mei 2024, yang menduduki peringkat pertama di China.

Hingga akhir Mei tahun ini, total kapasitas terpasang energi baru di daerah tersebut mencapai hampir 102 juta kilowatt, mencakup 45 persen dari total kapasitas terpasang tenaga listrik. Skala kapasitas energi baru ini telah meletakkan dasar yang kuat untuk pengembangan hidrogen ramah lingkungan di Daerah Otonom Mongolia Dalam.

Pembangunan ekonomi di Daerah Otonom Mongolia Dalam telah lama bergantung pada energi, menghadapi batas-batas penipisan sumber daya, pencemaran lingkungan, dan ketidakseimbangan struktur industri. Oleh karena itu, pemerintah daerah tersebut melakukan upaya untuk mengembangkan industri hidrogen dan membangun sistem energi modern yang bersih, rendah karbon, aman, dan efisien.

Pada Februari dan Juni tahun ini, daerah itu meluncurkan serangkaian kebijakan untuk mempercepat pengembangan industri hidrogen. Sejak saat itu, lebih dari 20 perusahaan, termasuk State Power Investment Corporation Limited dan Shanghai Hydrogen Propulsion Technology, telah membangun proyek hidrogen di Daerah Otonom Mongolia Dalam.

"Kapasitas tahunan tumpukan (stack) sel bahan bakar kami telah mencapai 1,5 juta kilowatt, sedangkan kapasitas sistem tenaga mencapai 10.000 set per tahun," kata Yang Zhen, Deputi Manajer Umum Ordos Guohong Hydrogen Energy Technology Co., Ltd.

Hidrogen adalah jenis energi sekunder yang dapat digunakan secara luas, memainkan peran penting dalam membangun sistem energi yang bersih, rendah karbon, aman, dan efisien. Hidrogen diharapkan dapat berkontribusi dalam mencapai puncak karbon dan netralitas karbon di masa depan.

Dalam rencana pengembangan sektor tersebut untuk periode 2021-2035 yang dirilis pada Maret 2022, China mendefinisikan energi hidrogen sebagai bagian penting dari bauran energi masa depannya serta bertujuan untuk mencapai transformasi hijau dan rendah karbon dengan industri energi hidrogen yang dinamis.

China sejak awal telah melakukan capaian dalam sejumlah teknologi utama dan proses produksi seperti produksi, penyimpanan, dan pengangkutan hidrogen, serta hidrogenasi dan sel bahan bakar. 


 

Pewarta: Xinhua
Editor: Ade irma Junida
Copyright © ANTARA 2024