Education Management Information System yang telah dikembangkan sejak 1998 merupakan pelopor data pendidikan di Indonesia. Terlebih lagi di era digital saat ini segala sesuatu berbasis data
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Agama (Kemenag) memberikan penghargaan kepada User Champion EMIS 4.0 Teladan Nasional 2024 atau para pengelola data pendidikan Islam, atas inovasi dan dedikasi mereka dalam menularkan praktik baik dalam mengelola data EMIS.
Penghargaan ini merupakan apresiasi pada operator Education Madrasah Information System (EMIS) yang diberikan kepada 18 operator EMIS yang telah diseleksi dari 500 pendaftar dari seluruh Indonesia.
"Education Management Information System yang telah dikembangkan sejak 1998 merupakan pelopor data pendidikan di Indonesia. Terlebih lagi di era digital saat ini segala sesuatu berbasis data," ujar Direktur Jenderal (Ditjen) Pendidikan Islam (Pendis) Kemenag Abu Rokhmad dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.
Abu Rokhmad mengatakan penilaian terhadap para pemenang ini berdasarkan bukti kerja, inovasi, serta dedikasi mereka dalam menularkan praktik baik dalam mengelola data EMIS kepada rekan-rekannya.
Baca juga: Kemenag beri apresiasi sembilan operator EMIS 4.0 teladan nasional
Penganugerahan ini merupakan kegiatan kali kedua yang diadakan Kemenag sebagai bentuk apresiasi terhadap komitmen dan konsistensi para user champion, dalam mendorong penyediaan data pendidikan Islam yang akurat, mutakhir, terpadu, dan dapat dipertanggungjawabkan.
Berbeda dengan tahun sebelumnya, penghargaan tahun ini selain untuk kategori Madrasah, juga mencakup kategori Pondok Pesantren (PD-Pontren) dari tingkat provinsi, kabupaten/kota, hingga satuan pendidikan.
"Oleh karena itu ini menjadi momentum penting bagi kita untuk bersama-sama mengoptimalkan potensi user champion dalam memanfaatkan EMIS sehingga dapat menjadi acuan bersama," katanya.
Menurutnya, data EMIS menjadi dasar bagi perumusan dan pengambilan keputusan, pelaksanaan kebijakan dan evaluasi kegiatan dalam pendidikan Islam.
Baca juga: Kemenag hadirkan pendidikan Islam yang berdaya saing lewat AKMI
Selain itu, lanjutnya, berperan dalam menentukan target sasaran BOS yang tepat, serta berkontribusi dalam kesuksesan program nasional yang memerlukan data siswa dan santri.
"Para pemimpin madrasah dan pengasuh ponpes harus memastikan bahwa data harus sesuai dengan fakta di lapangan," kata dia.
Sekretaris Ditjen Pendis Kemenag Abdul Rouf menambahkan penguatan kapasitas, profesionalisme, dan rasa kepemilikan terhadap EMIS sangat penting dalam mendukung pengelolaan data yang berkualitas.
Dalam upaya ini Kemenag menyelenggarakan Kompetisi User Champion EMIS 4.0 Teladan Nasional untuk mencari individu-individu unggul yang dapat menjadi teladan dalam pengelolaan data pendidikan Islam.
"Seleksi yang berlangsung dari 4 Agustus hingga 20 September 2024 berhasil menarik partisipasi user champion dari seluruh Indonesia, dari barat hingga timur. Melalui proses seleksi ketat, kami memilih 80 finalis dari berbagai kategori dan tingkatan," kata dia.
Baca juga: Baznas bersama Kemenag luncurkan Program Madrasah Layak Belajar
Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2024