Setelah kenyamanan penumpang dipenuhi, baru kemudian KAI mengembangkan semua sudut stasiun berupa fasilitas komersial
Jakarta (ANTARA News) - PT Kereta Api Indonesia (KAI) akan menyewakan lahan dan bangunan di sekitar 600 stasiun untuk perparkiran, tempat anjungan tunai mandiri, rumah makan, kantor pos, toko swalayan, kios koran, hotel transit, dan perkantoran.
"Komersialisasi aset KAI berupa penyewaan lahan dan bangunan sedang digalakkan. Kami membuka peluang usaha bagi para UKM untuk ikut memanfaatkan lahan dan ruangan di stasiun KAI," kata Direktur Aset Non-Railway, KAI Edi Sukmoro, di Jakarta, Senin.
Menurut Edi, selama ini aset-aset KAI di 9 Daerah Operasi dan 3 daerah regional Sumatera, banyak yang tidak dimanfaatkan secara maksimal terutama di stasiun-stasiun.
"Siapa saja, dan jenis usaha apa saja boleh masuk tidak ada diskriminasi asalkan penyewa mengikuti aturan KAI," ujar Edi.
Saat ini tambahnya, manajemen sedang gencar melakukan pembenahan stasiun dengan tujuan memberi kenyamanan ke pengguna jasa kereta api.
"Setelah kenyamanan penumpang dipenuhi, baru kemudian KAI mengembangkan semua sudut stasiun berupa fasilitas komersial," tegasnya.
Pada akhir 2013, pendapatan KAI dari jasa nonangkutan mencapai sekitar Rp710 miliar, sebesar Rp300 miliar-Rp400 miliar di antaranya berasal dari jasa pengusahaan aset seperti pertokoan, kios, parkir, hotel, perkantoran.
"Kami berharap dengan pembenahan stasiun dan fasilitasnya, pendapatan KAI dari jasa pengusahaan aset non angkutan bisa melonjak dua kali lipata pada 2014," ujar Edi.
Sementara itu Kepala Daerah Operasi (Daops) I KAI, Heru Ismadi mengatakan, dari 600 stasiun yang dikomersialisasi, sebanyak 107 stasiun di antaranya berada di Daops I meliputi Jabodetabek termasuk stasiun Merak, Cikampek, dan Sukabumi.
Heru menjelaskan, Daops I merupakan percontohan komersalisasi aset non-railway.
Stasiun Juanda, stasiun Kota, stasiun Bogor, tiga stasiun yang sudah dikembangkan dengan menyewakan ruang untuk area komersial, yang lainnya terus dibenahi.
Meski demikian, Heru tidak menyebutkan secara rinci berapa investasi yang dikeluarkan perusahaan untuk memperbaiki stasiun-stasiun di wilayahnya.
"Ini bagian dari pembenahan layanan kepada publik. Namun sejalan dengan itu kami buka kesempatan untuk meraih pendapatan dari penyewaan ruangan," ujar Heru.
Pewarta: Royke Sinaga
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2014