Garut (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut, Jawa Barat, melakukan pemetaan daerah rawan bencana alam sebagai upaya mengurangi risiko dampak bencana pada musim penghujan.

"Kita sudah ada (pemetaan), kita setiap tahun juga ada pemetaan misal ini rawan longsor di mana, itu sudah ada," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Garut Aah Anwar Saefuloh di Garut, Kamis.

Ia menuturkan BPBD Garut sudah menyebarkan surat edaran sejak Agustus ke seluruh kecamatan dan desa terkait persiapan memasuki musim hujan yang diperkirakan mulai September 2024.

Pada musim hujan di Garut, kata dia, perlu dilakukan berbagai kesiapan termasuk pemetaan wilayah rawan bencana, dan juga melakukan mitigasi untuk menghadapi ancaman potensi bencana alam saat musim hujan.

"Intinya kita harus menjaga lingkungan, bagaimana pun lingkungan itu yang menyebabkan banjir, biasanya adanya saluran yang tersumbat," katanya.

Garut yang memiliki 42 kecamatan itu terdapat sejumlah rawan bencana alam seperti tanah bergerak, longsor, banjir, dan gempa bumi.

Daerah yang rawan longsor, kata dia, tersebar di beberapa lokasi wilayah selatan Garut, sedangkan potensi banjir berada di kawasan perkotaan Garut.

"Sebanyak 42 kecamatan kita punya kerentanan, cuma ada yang banjir ada yang pergeseran tanah, longsor," katanya.

Ia menyampaikan daerah yang rawan bencana alam itu seperti tanah bergerak dan longsor akibat kondisi geologis yang kurang bagus atau kuat, dan disebabkan adanya alih fungsi lahan.

"Pergeseran tanah itu selain kondisi geologis yang memang tanahnya kurang bagus, tapi yang lebih banyak itu akibat alih fungsi lahan, jadi tidak kuat lagi," katanya.

Ia menambahkan saat ini cuaca di Garut sudah melewati musim kemarau, meski begitu hujan belum turun secara merata sehingga pihaknya belum meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi kejadian bencana alam.

Pemkab Garut dalam kesiapan menghadapi musim hujan akan menggelar apel siap siaga untuk memastikan seluruh personel BPBD Garut maupun instansi lainnya TNI/Polri dan sukarelawan siap menangani daerah yang terdampak bencana alam.

"Nanti juga akan ada apel siap siaga, kalau sudah rutin hujan akan apel siap siaga di tiap kecamatan," katanya.*

Pewarta: Feri Purnama
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2024