Makanya, kalau orang bilang ini kabinet gemuk, ya memang ini adalah kabinet yang berusaha mengakomodasi semua.
Kabupaten Bogor (ANTARA) - Mantan Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiaro menyinggung kabinet dengan postur gemuk pada pemerintahan mendatang setelah pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka menjadi Presiden dan Wakil Presiden RI per 20 Oktober 2024.

Bima Arya usai menjadi peserta pembekalan calon wakil menteri di kediaman Prabowo, Hambalang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis, mengungkapkan bahwa Prabowo melalui pembekalan ini berupaya mengoordinasikan dengan baik deretan calon anak buahnya.

"Makanya, kalau orang bilang ini kabinet gemuk, ya memang ini adalah kabinet yang berusaha mengakomodasi semua. Yang penting sekarang 'kan strukturnya, fungsinya, koordinasinya, kolaborasinya, itu bisa dilakukan dengan baik," ujarnya.

Kabinet Prabowo-Gibran diperkirakan diisi sekitar 108 orang terdiri atas 49 posisi menteri dan 59 posisi wakil menteri atau wakil kepala badan/lembaga.

Melalui pembekalan tugas para calon anggota kabinet, menurut Bima Arya, Prabowo ingin menyamakan frekuensi calon anggota kabinet mendatang karena berasal dari berbagai latar belakang.

"Latar belakang anggota kabinet berbeda-beda kata beliau. Ada aktivis, ada budayawan, politisi. Maka dari itu, harus disamakan frekuensinya, perspektifnya," ungkap Bima Arya yang kini menjabat Ketua DPP PAN.

Dengan demikian, kata dia, para calon wamen menjadi satu frekuensi dan persepektif dengan memahami dari pemikiran-pemikiran Prabowo Subianto.

Pembekalan bertajuk Hambalang Retreat itu diikuti calon wakil menteri kabinet Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dengan 54 peserta.

Pembekalan tugas bagi para calon wakil menteri dimulai sekitar pukul 09.00 hingga pukul 17.00 WIB dengan berbagai pembasahan seperti kecerdasan buatan (AI), media dan komunikasi, lapangan kerja masa depan, dan materi antikorupsi.

Baca juga: Bima Arya: Pembekalan calon wamen ajang samakan frekuensi
Baca juga: Profil Bima Arya, calon yang digadangkan ikut di kabinet Prabowo

Pewarta: M. Fikri Setiawan
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2024