Kami mengapresiasi Polda Metro Jaya atas penangkapan yang dilakukan untuk penyalahgunaan LPG subsidi.
Jakarta (ANTARA) - PT Pertamina Patra Niaga mengapresiasi aparat Polda Metro Jaya yang telah melakukan penindakan kasus penyalahgunaan LPG 3 kg bersubsidi.
Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Heppy Wulansari mengatakan pihaknya mendukung penuh tindakan yang dilakukan Polda Metro Jaya dengan menghentikan penyalahgunaan LPG bersubsidi yang dilakukan para oknum.
"Kami mengapresiasi Polda Metro Jaya atas penangkapan yang dilakukan untuk penyalahgunaan LPG subsidi. Pengoplosan LPG subsidi ke LPG nonsubsidi merupakan tindak pidana yang merugikan negara dan masyarakat," ujar Heppy dalam keterangannya usai konferensi pers Ditkrimsus Polda Metro Jaya, di Jakarta, Kamis.
Penyalahgunaan LPG subsidi itu dilakukan dengan modus pelaku membeli LPG 3 kg bersubsidi dari pangkalan, kemudian dipindahkan ke tabung Bright Gas 5,5 kg dan LPG 12 kg, yang selanjutnya tabung oplosan tersebut dijual dengan menggunakan mobil.
Heppy menambahkan selain berkoordinasi dengan aparat penegak hukum, upaya menjaga dan meminimalisir penyalahgunaan LPG 3 kg juga dilakukan Pertamina Patra Niaga dengan mewajibkan pendaftaran KTP atau NIK bagi konsumen LPG 3 kg dan pencatatan oleh pangkalan melalui aplikasi Merchant Application Pertamina (MAP).
"Per 30 September lalu, sudah 97 persen transaksi LPG 3 kg di 248.145 pangkalan LPG 3 kg seluruh Indonesia tercatat di MAP, baik transaksi LPG 3 kg dari sektor rumah tangga, usaha mikro, petani sasaran, maupun nelayan sasaran," kata Heppy.
Menurut dia, mengingat LPG 3 kg adalah barang subsidi pemerintah, Pertamina Patra Niaga mengimbau masyarakat turut mengawasi penyaluran distribusi LPG 3 kg dan memberikan laporan ke aparat penegak hukum jika ditemukan indikasi tindak penyalahgunaan LPG subsidi di sekitar lingkungannya.
"Selain mengamankan barang subsidi, pengawasan dari masyarakat juga penting untuk menghindari terjadinya insiden, karena pengoplosan rawan terjadinya kebakaran," ujar Heppy pula.
Konsumen dapat mengenali produk LPG 3 kg yang asli dari seal cap atau segel plastiknya, sementara produk Bright Gas asli dapat dikenali melalui QR code dan stiker hologram yang terdapat pada leher tabung.
Untuk menghindari produk palsu, kata Heppy lagi, konsumen dapat membeli LPG Pertamina di pangkalan dan outlet resmi Bright Gas atau melalui call center Pertamina 135.
Baca juga: Anggota DPR minta penegak hukum menindak tegas praktik gas oplosan
Baca juga: Pertamina: Gudang LPG yang terbakar di Bali diduga tempat pengoplosan
Pewarta: Kelik Dewanto
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2024