Latar belakang anggota kabinet berbeda-beda kata beliau. Ada aktivis, ada budayawan, politisi. Maka dari itu, harus disamakan frekuensinya, perspektifnya
Kabupaten Bogor (ANTARA) - Mantan Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto menyebutkan pembekalan tugas calon wakil menteri di kediaman Presiden Terpilih Prabowo Subianto, Hambalang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis, menjadi ajang menyamakan frekuensi.
Bima Arya yang juga merupakan salah satu peserta, usai pembekalan bertajuk "Hambalang Retreat" menyebutkan bahwa Prabowo ingin menyamakan frekuensi calon anggota kabinet mendatang, karena berasal dari berbagai latar belakang.
"Latar belakang anggota kabinet berbeda-beda kata beliau. Ada aktivis, ada budayawan, politisi. Maka dari itu, harus disamakan frekuensinya, perspektifnya," ungkap Bima Arya yang kini menjabat Ketua DPP PAN.
Ia memaparkan, Prabowo menyampaikan konstelasi global, seperti geopolitik, kondisi ekonomi global, mengelola negara, dan menggarisbawahi seni mengelola negara secara andal, atau seni keterampilan mengelola negara.
Kemudian, pembekalan kali ini menekankan prioritas akan dijalankan oleh pemerintahan ke depan, dengan mendengar paparan dari beberapa narasumber.
Baca juga: Pembekalan calon wamen Prabowo-Gibran diikuti 54 peserta
Baca juga: Prabowo tinggalkan Hambalang di tengah pembekalan calon wamen
"Ada yang berbicara pemberatan korupsi dari perspektif internasional, kemudian the features of artificial intelligence, kemudian ada yang menyampaikan kisah sukses pertumbuhan ekonomi yang impresif di Dubai," papar Bima Arya.
Menurut dia, dengan demikian para calon wamen menjadi satu frekuensi dan persepektif dengan memahami dari pemikiran-pemikiran Prabowo Subianto.
Pembekalan bertajuk "Hambalang Retreat" itu diikuti calon wakil menteri kabinet Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dengan 54 peserta.
Pembekalan tugas bagi para calon wakil menteri dimulai sekitar pukul 09.00 WIB hingga pukul 17.00 WIB dengan berbagai pembasahan, seperti kecerdasan buatan (AI), media dan komunikasi, lapangan kerja masa depan, dan materi antikorupsi.
Pewarta: M Fikri Setiawan
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2024